Kilas Indonesia: Kabut Asap Hambat Pengiriman Sembako

Kabut asap menghambat pelayaran kapal jukung pengangkutan sembako dan barang keperluan warga transmigrasi di Perairan Sumatera Selatan.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2015, 17:59 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 17:59 WIB
Kilas Indonesia: Kabut Asap Hambat Pengiriman Sembako
Kabut asap menghambat pelayaran kapal jukung pengangkutan sembako dan barang keperluan warga transmigrasi di Perairan Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Palembang - Kabut asap menghambat pelayaran kapal jukung pengangkutan sembako dan barang keperluan warga transmigrasi di Perairan Sumatera Selatan. Berita ini mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (1/9/2015).

Akibat kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, ini barang sering datang terlambat sehingga mengakibatkan kenaikan harga sembako dan barang lainnya di tingkat petani. Kabut asap membuat risiko tabrakan antar kapal meningkat.

Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tim gabungan TNI-Polri menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pascabentrokan antara aparat TNI dan Polri yang menewaskan Praka Yuliardi di arena pacuan kuda. Olah TKP dilakukan untuk mengungkap kronologis bentrokan dan mengungkap prosedur penanganan kerusuhan hingga penembakan yang menewaskan korban.

Di Garut, Jawa Barat, minuman keras oplosan kembali memakan korban 2 orang lagi. Korban miras oplosan datang ke ruang IGD RSUD Garut untuk mendapat pertolongan medis. Total jumlah korban sementara mencapai 12 orang, 3 orang di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, ratusan batuan Candi Prambanan ditemukan pekerja saat menggali gorong-gorong di Dusun Kepatihan, Taman Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.Ratusan batuan ini merupakan bagian dari pagar Candi Prambanan yang sudah lama hilang. Pada zaman Belanda, batuan ini diambil dan digunakan untuk membangun bendungan. (Vra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya