Akhir Perjalanan Kasus Bursa Kripto FTX, Pengembalian Dana Investor Dimulai 

Bursa kripto yang bangkrut, FTX, telah mengumumkan rencana pembayaran kembali kepada pengguna dan kreditor, tetapi tanpa rencana untuk menghidupkan kembali platform perdagangan mereka.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Feb 2025, 12:05 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 12:05 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. Bursa kripto yang bangkrut, FTX, telah mengumumkan rencana pembayaran kembali kepada pengguna dan kreditor, tetapi tanpa rencana untuk menghidupkan kembali platform perdagangan mereka. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bursa kripto yang bangkrut, FTX, telah mengumumkan rencana pembayaran kembali kepada pengguna dan kreditor, tetapi tanpa rencana untuk menghidupkan kembali platform perdagangan mereka. 

Dilansir dari Cointelegraph, Kamis (6/2/2025), langkah ini menandai perkembangan signifikan dalam proses kebangkrutan yang telah berlangsung sejak kejatuhan FTX pada November 2022.

Rencana reorganisasi FTX mulai efektif pada 3 Januari 2025 dan memungkinkan pelanggan mulai menerima pengembalian dana mereka. Menurut laporan terbaru, pengguna dengan klaim di bawah USD 50.000 akan menjadi kelompok pertama yang menerima pembayaran, dengan estimasi dana dikembalikan dalam waktu 60 hari.

Kesepakatan yang Dicapai

Kesepakatan yang dicapai antara tim likuidator FTX dan para kreditornya bertujuan untuk menyatukan aset yang tersisa dan mendistribusikannya secara lebih adil kepada pengguna yang terkena dampak. 

Para kreditor yang tidak memiliki klaim lain yang tertunda akan dibayar dalam bentuk uang tunai atau aset digital, kecuali untuk NFT, yang tidak termasuk dalam skema pengembalian dana ini.

FTX juga memastikan pemegang klaim akan memiliki kesempatan untuk memberikan suara dalam rencana pembayaran yang dijadwalkan berlangsung pada kuartal kedua tahun 2024. Namun, meskipun skema ini diharapkan dapat memulihkan sebagian besar kerugian pengguna, tidak semua kreditor puas dengan keputusan yang dibuat oleh tim likuidator.

Rencana FTX 2.0 Batal Terwujud

Meskipun ada harapan bahwa FTX akan bangkit kembali dengan model bisnis baru, tim hukum FTX telah mengonfirmasi bahwa tidak ada investor yang siap mengalokasikan modal untuk menghidupkan kembali bursa ini. Awalnya, ada spekulasi tentang kemungkinan pembentukan "FTX 2.0," tetapi kurangnya minat dari investor akhirnya membatalkan rencana tersebut.

Dalam sidang kebangkrutan di Delaware, pengacara FTX, Andy Dietderich, menjelaskan membangun kembali bursa dari sisa-sisa yang ditinggalkan oleh mantan CEO Sam Bankman-Fried terlalu berisiko dan tidak layak secara finansial. 

 

 

Keuangan Perusahaan

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Ia juga mengungkapkan bahwa catatan keuangan dan administrasi perusahaan selama kepemimpinan Bankman-Fried sangat buruk, sehingga semakin menyulitkan upaya restrukturisasi.

Selain itu, keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan FTX, yang menunjukkan bahwa membangun kembali platform perdagangan akan jauh lebih mahal dibandingkan hanya mengalokasikan aset yang tersisa untuk membayar pengguna dan kreditor yang dirugikan.

Dampak bagi Pengguna dan Industri Kripto

Keputusan FTX untuk fokus pada pembayaran kembali daripada membangun kembali bursa memiliki dampak besar bagi dunia kripto. Para pengguna yang kehilangan dana dalam kebangkrutan FTX kini memiliki kepastian lebih besar terkait pengembalian investasi mereka.

Meskipun begitu beberapa kritikus menganggap pembayaran berdasarkan harga aset pada saat kebangkrutan (2022) kurang menguntungkan bagi mereka yang menyimpan Bitcoin atau Ethereum, yang kini telah meningkat nilainya lebih dari 400%.

 

Pertukaran Kripto

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Di sisi lain, keputusan untuk tidak melanjutkan operasi FTX juga menandai berakhirnya salah satu pertukaran kripto terbesar dalam sejarah industri ini. Kasus FTX menjadi peringatan bagi investor dan regulator tentang pentingnya transparansi dan manajemen keuangan yang baik dalam industri aset digital.

Dengan keputusan ini, para kreditor akan segera menerima pengembalian dana, tetapi tidak dalam bentuk aset digital yang saat ini bernilai lebih tinggi daripada saat kebangkrutan. Ini menandai babak akhir dari kisah kejatuhan FTX dan menjadi pelajaran penting bagi ekosistem kripto di masa depan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya