Duka Selimuti Keluarga Awak dan Penumpang Aviastar

Duka menyelimuti keluarga penumpang, tekhnisi, hingga co-pilot pesawat Aviastar yang jatuh.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Okt 2015, 08:48 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2015, 08:48 WIB
20151003-Pesawat-Aviastar
Pesawat Aviastar (Istimewa)

Liputan6.com, Sidoarjo - Seiring kabar ditemukannya jenazah penumpang di antara bangkai pesawat Aviastar yang jatuh di Luwu, Sulawesi Selatan, rumah tekhnisi Aviastar Sukris Winarto di Desa Boro, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur dipasangi tenda.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/10/2015), pihak keluarga Sukris berharap jenazah korban bisa dievakuasi dan segera dipulangkan untuk dimakamkan.

"Jenazahnya sudah ditemukan, sudah dipastikan oleh petugas di sana kalau semua jenazah sudah ditemukan. Mungkin hanya makan waktu dievakuasi kali ya karena memang susah," ucap kakak Sukris, Sukris Indarti.

Suasana duka juga tampak di kediaman Muhammad Natsir yang merupakan salah satu penumpang maskapai Aviastar di Jalan Merpati, Perumahan Perhubungan Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Marlina, anak korban memeluk foto sang ayah yang merupakan salah satu dari 6 penumpang yang berangkat dari Luwu Utara menuju Makasar.

Duka lainnya dirasakan keluarga co-pilot pesawat Aviastar Yudistira Febi Adianto. Ditemui di salah satu rumah kerabat di Kompleks Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, istri co-pilot Agnes Budy Sulistioningsih mengenang sosok suaminya. Yudistira merupakan suami dan ayah yang baik bagi anak-anak mereka.

Ibu almarhum Hardiyaning Astiti Eka juga mengenang sosok anaknya yang memang sejak kecil bercita-cita menjadi pilot. Co-pilot Yudistira meninggalkan seorang istri dan kedua anaknya yang berusia 9 dan 7 tahun.

Rencananya, hanya ibu co-pilot Yudistira Febi Adianto yang akan terbang ke Makassar untuk melihat jasad almarhum sedangkan istri dan kedua anak almarhum akan menunggu di Denpasar, Bali karena disanalah almarhum akan dimakamkan. (Vra/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya