Liputan6.com, Timika - Kabut asap masih menyelimuti Timika, Papua, pagi ini. Jarak pandang sekitar Bandara Moses Kilangin, Timika pun masih terbatas. Akibatnya, aktivitas penerbangan belum bisa dilakukan di sini.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Timika, Dwi Christanto mengatakan jarak pandang di sekitar Bandara Timika hanya 1 kilometer.
Menurut dia, kabut asap yang masih menyelimuti Bandara Timika pada Rabu pagi dipengaruhi cuaca dingin di lokasi. Ini menyebabkan asap berkumpul dan tidak menyebar.
Selain itu, kata dia, ada lapisan inversi yang menekan dari atas, sehingga jarak pandang setiap pagi di Bandara Timika sangat rendah. Lapisan inversi terjadi karena udara panas berada di atas udara dingin dan membentuk kabut.
Kondisi ini bisa berubah pada siang hingga petang hari. Jarak pandang dapat mencapai 5 kilometer pada siang hari.
"Kondisi cuaca di Timika bisa lebih baik dengan catatan jumlah hotspot di wilayah Merauke berkurang dan aktivitas pemadaman kebakaran lahan lebih maksimal," kata Dwi kepada Antaranews di Timika, Rabu (21/10/2015).
Menurut dia, gangguan jarak pandang di Bandara Timika telah terjadi selama lebih dari sepekan. Kondisi ini memicu pembatalan sejumlah penerbangan ke berbagai rute tujuan, apalagi beberapa waktu belakangan, angin berhembus dari arah tenggara.
"Kita harapkan kegiatan pemadaman kebakaran lahan di sana bisa sukses agar penerbangan di Timika tidak terganggu," ujar Dwi.
Kabut asap ini merupakan kiriman dari kebakaran lahan di Merauke dan Mappi. Sesuai data yang diterima dari Satelit Terra dan Aqua, jumlah titik api atau hotspot di Papua hingga Maluku pada Selasa 20 Oktober 2015 terus bertambah. Kemarin, jumlah hotspot di Papua dan Maluku sebanyak 257 titik. Sedangkan pada Senin 19 Oktober 2015 tercatat 229 hotspot.
Mayoritas titik api terdapat di Pulau Yos Sudarso, Kabupaten Merauke dan perbatasan antara Kabupaten Merauke dan Mappi.
"Hingga sekarang masih banyak hotspot di wilayah itu," jelas Dwi.
Kecepatan angin di Timika pada Rabu pagi hingga petang diperkirakan mencapai 24 kilometer/jam dengan jarak pandang vertikal 400-500 meter.
Penerbangan di Bandara Timika ditutup total khusus untuk pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Airfast Indonesia sejak Kamis 15 Oktober 2015 karena kabut asap pekat.
Penerbangan pesawat Sriwijaya Air dan Airfast Indonesia baru dibuka kembali ke Timika sejak Senin 19 Oktober 2015. (Bob/Ado)
Bandara Timika Masih Diselimuti Kabut Asap
Jarak pandang di sekitar Bandara Timika hanya 1 kilometer.
Diperbarui 21 Okt 2015, 07:33 WIBDiterbitkan 21 Okt 2015, 07:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Inspirasi Outfit untuk Bukber, Tampil Simpel Namun Elegan
7 Potret Terbaru Jordi Onsu Disebut Sudah Mualaf, Ngaku Ingin Buka Puasa di Mekkah
Review Drakor The Potato Lab, Komedi Ugal-ugalan Peneliti Kentang dan Juru Bicara Neraka
Wujudkan Green Energy, PLN Icon Plus Serahkan Kendaraan Listrik ke PLTU Punagaya
11 Pinjol Belum Penuhi Kewajiban Ekuitas Minimum
Akses Jalan Terputus, Truk dan Perahu Karet Dikerahkan Bantu Korban Terdampak Banjir di Tangerang
Benarkah Menangis Saat Dapat Membatalkan Puasa? Ternyata Begini Hukumnya dalam Islam
Resep Ayam Katsu Ala Jepang untuk Berbuka Puasa, Hidangan Favorit Anak
Jepang Punya Taman Terkecil di Dunia, Cuma Seluas 4 Lembar Kertas
VIDEO: Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gelontorkan Rp1-2 Triliun per Bulan
Prabowo Perintahkan TNI-Polri Bantu Penanganan Banjir di Jabodetabek
Pepaya Manis Menggoda, Apakah Aman untuk Menjaga Gula Darah?