VIDEO: Petani Mengeluh Cabai Dicuri Akibat Harga Meroket

Selain pencurian, petani harus menghadapi banyak cabai yang rusak karena diserang hama.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2017, 15:05 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 15:05 WIB
Cabai Rawit
Banyak cabai yang rusak karena diserang hama.

Liputan6.com, Magelang - Melambungnya harga cabai hingga Rp 100 ribu di tingkat petani, mestinya membuat petani girang. Tapi tak semua petani beruntung.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (10/1/2017), petani cabai di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, justru mengeluh rugi karena sebulan terakhir cabai mereka sering dicuri. Belum lagi banyak cabai yang rusak karena diserang hama.

Dalam semalam, pencuri bisa menggasak cabai rawit siap panen hingga 5 kilogram. Petani menduga pelaku adalah warga desa mereka sendiri, yang tega mengambil keuntungan di tengah tingginya harga cabai yang mestinya menjadi hak para petani.

Sementara itu, belum lagi tiba di Pasar Sewukan, Magelang, Jawa tengah, mobil pengangkut sayur mayur ini diserbu para pedagang. Segera mereka berebut muatan mobil itu, terutama cabai.

Para pedagang Pasar Sewukan belakangan sering berebut cabai, karena cabai kini menguntungkan tapi langka. Tak kebagian cabai, pedagang tidak akan mendapat laba lebih banyak.

Di sini, pedagang membeli seharga Rp 72 ribu dan dijual lagi ke pedagang lain seharga Rp 75 ribu per kilogram. Selanjutnya cabai dibawa ke Jakarta dan kota-kota besar lain.

Sementara itu, tingginya harga cabai memaksa pedagang nasi bungkus dan pengusaha katering di Solo mengurangi sambalnya. Dengan harga Rp 100 ribu per kilogram, mereka sulit mempertahankan takaran sambal di menu mereka.

Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya