Lansia di Jepang Sengaja Mencuri Agar Dipenjara dan Dapat Perawatan Gratis

Kondisi kesejahteraan lansia di Jepang sontak menjadi sorotan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Feb 2025, 20:10 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 20:10 WIB
Ini Alasan Unik Mengapa Orang Jepang Tak Memberikan Kursi Kepada Lansia di Transportasi Publik
(Foto: Jpninfo) Ilustrasi kursi prioritas.... Selengkapnya

Liputan6.com, Tokyo - Seorang nenek di Jepang secara sengaja melanggar hukum agar bisa hidup gratis di penjara. Kisahnya menyoroti tantangan yang dihadapi oleh populasi lansia di Jepang dan memicu diskusi luas tentang kemiskinan serta kesepian di usia tua.

Mengutip laman SCMP, Senin (3/2/2025), Akiyo, seorang wanita berusia 81 tahun, telah dua kali masuk penjara akibat pencurian. Ia pertama kali dipenjara di usia 60-an setelah mencuri makanan karena kesulitan ekonomi. Ketika ia harus bergantung sepenuhnya pada uang pensiun yang kecil, ia kembali mencuri untuk bertahan hidup.

"Ada banyak orang baik di penjara ini. Mungkin hidup di sini adalah yang paling stabil bagi saya," ujar Akiyo, yang menjalani hukumannya di Penjara Wanita Tochigi, penjara wanita terbesar di Jepang dengan sekitar 500 narapidana, di mana satu dari lima di antaranya adalah lansia.

Di dalam penjara, para lansia mendapatkan bantuan untuk kebutuhan dasar seperti makan dan mandi, membuat fasilitas ini menyerupai panti jompo. Dengan jadwal ketat—bangun pukul 6 pagi dan tidur pukul 9 malam—penjara memberi stabilitas yang tak bisa ia temukan di luar.

Akiyo juga menghadapi kesulitan karena kurangnya dukungan keluarga. Ia tinggal bersama putranya yang berusia 43 tahun sebelum dipenjara, tetapi putranya kerap mengatakan bahwa ia berharap ibunya pergi.

"Saya merasa tidak peduli lagi dengan hidup saya. Saya berpikir, ‘Tidak ada gunanya saya hidup,’ dan ‘Saya hanya ingin mati,’" ungkapnya.

 

Sejumlah Lansia di Jepang Pilih Tinggal di Penjara

Ilustrasi
Ilustrasi permukaan kulit pada lansia. (dok. pexels/pixabay)... Selengkapnya

Akiyo juga menghadapi kesulitan karena kurangnya dukungan keluarga. Ia tinggal bersama putranya yang berusia 43 tahun sebelum dipenjara, tetapi putranya kerap mengatakan bahwa ia berharap ibunya pergi.

"Saya merasa tidak peduli lagi dengan hidup saya. Saya berpikir, ‘Tidak ada gunanya saya hidup,’ dan ‘Saya hanya ingin mati,’" ungkapnya.

Ketika dibebaskan pada Oktober 2024 setelah menjalani hukuman, ia dihantui rasa malu dan takut akan reaksi anaknya.

"Saya takut bagaimana dia akan memandang saya. Hidup sendirian sangat sulit, dan saya merasa malu karena harus berakhir dalam situasi seperti ini. Jika saya memiliki tekad yang lebih kuat, mungkin saya bisa menjalani hidup yang berbeda. Tapi sekarang saya sudah terlalu tua untuk melakukan apa pun," katanya.

Kisah Akiyo mencerminkan permasalahan yang lebih besar di Jepang. Menurut data pemerintah, lebih dari 80 persen lansia wanita yang dipenjara pada 2022 terlibat dalam kasus pencurian, dan jumlah napi berusia 65 tahun ke atas hampir empat kali lipat dibandingkan tahun 2003.

Takayoshi Shiranaga, seorang petugas di Penjara Wanita Tochigi, mengungkapkan bahwa bagi banyak lansia, hidup di penjara lebih baik daripada mati sendirian di luar.

"Beberapa orang tua bahkan rela membayar 20.000 hingga 30.000 yen (sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta) per bulan jika mereka bisa tinggal di penjara," ujarnya.

Tuai Reaksi di Media Sosial

Pruritus dan Xerosis
Ilustrasi Jangan Anggap Remeh, Masalah Kulit Seperti Pruritus dan Xerosis Bisa Turunkan Kualitas Hidup Lansia. Foto: Freepik.... Selengkapnya

Kisah Akiyo ini pun memicu diskusi luas di media sosial. Banyak warganet yang merasa prihatin dengan kondisi sosial lansia di Jepang.

"Betapa egoisnya seseorang hingga mengatakan kepada ibunya sendiri: ‘Aku berharap kau pergi’? Ini sungguh menyayat hati," komentar salah satu pengguna.

Pengguna lain pun menyoroti permasalahan sistemik terkait kehidupan lansia di Jepang.

"Inilah realitas masyarakat yang menua. Memiliki anak atau tidak, pada akhirnya tidak banyak bedanya. Masalah utamanya adalah kurangnya uang dan kemampuan untuk merawat diri sendiri," tulis seorang warganet.

INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045
INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045 (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya