Liputan6.com, Pati - Limbah kulit singkong biasanya dibuang karena dianggap tidak bermanfaat. Namun bisa bermanfaat di tangan Raafi Jaya dan Suprihatin, penemu muda asal Pati, Jawa Tengah, yang meraih Liputan 6 Awards 2017.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (14/5/2017), limbah kulit singkong dicampur serat batang pisang dimanfaatkan Raafi Jaya dan Suprihatin, untuk membuat komposit yang ringan, kuat, lentur dan tahan korosi, yang bisa dijadikan sebagai bahan bodi pesawat terbang.
"Ketertarikan saya mengubah limbah kulit singkong dan serat batang pisang ini, karena terdapat banyaknya limbag kulit singkong yang mencapai 10 ton di Kabupaten Pati, khususnya di Kecematan Margoyoso yang mencapai 10 ton bahkan lebih di setiap bulan," ujar Raafi Jaya.
Advertisement
Siswa SMA PGRI 2 Kayen, Pati, Jawa Tengah ini mendapatkan sejumlah penghargaan atas penemuannya. Bahkan medali emas didapatkan dari ajang sains internasional pada 2016 lalu.
"Dari penelitian yang telah kami lakukan ini, kami ikutkan dalam ajang riset tingkat nasional yang diikuti seluruh peserta dari Indonesia," kata Raafi.
Raafi Jaya kini melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro Semarang. Di kampus ini ia semakin mendalami riset-riset dan penelitian.
Sedangkan Suprihatin masih bersekolah di SMA PGRI 2 Kayen, Pati. Sekolahnya sempat berhenti karena ketiadaan biaya.
"Dari kedua orangtua bisanya ambil salah satu, dari saya sendiri dipilih antara adik saya atau saya yang berhenti. Kalau adik saya yang berhenti, nanti malas untuk melanjutkannya. Kalau berhenti setahun, mending saya dulu. Ke depannya biar melanjutkan lagi," tutur Suprihatin.
Raafi dan Suprihatin berkeinginan besar penelitian kulit singkong yang mereka lakukan bisa diterapkan dan bisa diproduksi secara massal di Indonesia, sehingga ke depannya bangsa Indonesia menjadi maju.
Harapan kedua generasi bangsa ini bisa menjadi inspirasi bagi bangsa.
Saksikan tayangan video Ssiswa ssal Pati ciptakan bahan body pesawat dari kulit singkong.