Taktik JK Agar Asian Games 2018 Tetap di Jakarta

Ada polemik dari Komisi II DPR yang tidak setuju lahan kemayoran dihibahkan ke Pemprov DKI Jakarta.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Des 2015, 15:38 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 15:38 WIB
20151019- Jusuf Kalla-Jakarta
Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla saat wawancara khusus dengan Tim Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memiliki taktik agar Asian Games 2018 tetap berlangsung di Jakarta. Pembangunan wisma atlet di lahan Kemayoran oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi taktik JK supaya Jakarta tetap menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Mantan Ketua Umum Golkar itu juga mendukung langkah Ahok yang mau memanfaatkan wisma itu menjadi rumah ‎bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). JK menuturkan, masalah pembangunan wisma atlet hanya masalah persepsi saja. Seharusnya, pembangunan wisma itu tetap berlangsung demi kelangsungan Asian Games mendatang.

"‎Kalau pun tidak, bisa pemerintah pusat yang bangun. Ini masalahnya karena hibah dari Setneg ke DKI Jakarta. Jadi sebagian dibangun PU. Kalau yang bangun PU enggak ada masalah," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

"Hanya persepsi setelah dipakai jadi rumah masyarakat," lanjut pria berusia 73 tahun itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menunjuk PT Jakarta Propertindo untuk membangun wisma atlet tersebut. Namun, rencana itu masih terhambat karena Komisi II DPR tidak setuju lahan Kemayoran milik Sekretariat Negara ‎dihibahkan ke Pemprov DKI Jakarta.

Atas keputusan DPR itu, Ahok pun mengancam akan membatalkan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun kecewa seandainya hal itu terjadi. Menurut Megawati, Tiongkok telah mengambil ancang-ancang merebut kesempatan jadi tuan rumah multievent olahraga se-Asia itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya