Jakarta - Mantan atlet bulu tangkis nasional, Yuni Kartika, memprediksi cabang olahraga bulu tangkis bisa menyabet setidaknya dua medali emas di Asian Games 2018. Kartika meyakini materi para pemain yang ada saat ini, membuat kans Indonesia berjaya semakin terbuka lebar.
Baca Juga
- Kemenpora Apresiasi Komitmen Emtek dalam Gelaran Asian Games 2018
- Indonesia Cetak 135 Poin pada Laga Pertama Test Event Asian Games
- Srikandi Cup: Sahabat Semarang Bungkam GMC Cirebon
Advertisement
Pernyataan Kartika berkaca dari hasil di Indonesia Masters 2018. Indonesia mengirimkan keempat wakilnya di partai puncak, antara lain Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Anthony Sinisuka Ginting, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Dari keempat wakil, Indonesia sukses menjadi juara di ajang tunggal putra berkat permainan impresif Ginting. Selain itu, Kevin/Marcus kembali membuat publik semringah karena menyabet titel ganda putra.
"Kemarin itu kami sudah test event di Indonesia Master. Di sana pun ada empat wakil di final dan tentunya saya terkejut. Itu merupakan kekuatan baru Indonesia," kata Kartika kepada Bola.com di SCTV Tower, Senayan, Kamis (8/2/2018).
"Jadi, dari turnamen itu sudah bisa tergambarkan bagaimana peluang Indonesia. Apalagi, mereka akan bermain di tempat yang sama (Istora Senayan). Saya yakin mereka setidaknya bisa merebut setidaknya dua gelar juara," tutur Kartika.
Kartika menilai faktor tuan rumah membuat para atlet bulu tangkis nasional diuntungkan. Juara Piala Uber 1994 itu menganggap, dukungan moril dari seluruh masyarakat Indonesia dapat meningkatkan performa para pemain.
"Atlet-atlet bulu tangkis kita berpeluang besar menjadi juara karena sedang bagus-bagusnya. Saya berharap mereka bisa meraih gelar sebanyak-banyaknya. Peluang mereka pun sangat besar karena kita bertindak sebagai tuan rumah," lanjut Kartika.
"Saya merasa Asian Games 2018 ini merupakan kejuaraan yang dinantikan oleh atlet bulu tangkis, mengingat gelar juara turnamen ini begitu sulit diraih karena turnamen itu digelar empat tahun sekali," ujar Kartika.