Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku masih di bawah performa terbaiknya meski berhasil melaju ke final Asian Games 2018.
Jonatan bersua wakil Jepang, Kenta Nishimoto, dalam semifinal Asian Games 2018, di Istora Senayan, Senin (27/8/2018). Namun, sosok 20 tahun itu harus bersusah payah untuk melaju ke babak pamungkas.
Baca Juga
Seru! Timnas Indonesia U-17 berada Satu Grup dengan Negara Asal Shin Tae-yong di Piala Asia U-17 2025
Undian Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Tidak Masuk Grup Neraka, Namun Vietnam dan Thailand Menghadapi Tantangan Berat
PSSI Sebut Mitchel Bakker Tak Memenuhi Syarat untuk Dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia
Setelah menang 21-15 pada gim pertama, Jonatan menelan kekalahan dalam gim selanjutnya. Namun, dia mampu bangkit dan berhasil mengalahkan Kenta 21-19 dalam gim ketiga.
Advertisement
Jonatan menganggap Kenta bukan lawan yang mudah dikalahkan. Menurut sosok yang kerap disapa Jojo itu, pebulu tangkis Jepang tersebut juga tampil lepas sepanjang pertandingan.
"Kenta bermain cukup bagus. Dia bermain tanpa beban dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kenta juga menerapkan strategi dengan tepat," kata Jonatan setelah pertandingan.
"Saya justru berada di bawah performa dari gim pertama sampai kedua. Namun, pada gim ketiga saya mendapat banyak bantuan dari Tuhan, sehingga saya bisa memenangi pertandingan," lanjut Jonatan Christie.
Sumber: Bola.com