Kurash Gagal Tambah Medali Indonesia di Asian Games 2018

Kurash hanya menyumbang sekeping medali perunggu di Asian Games 2018.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 30 Agu 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 17:45 WIB
Najmu Khasani Shifa
Najmu Khasani Shifa (kanan) beraksi pada cabor kurash Asian Games 2018. (Inasgoc)

Liputan6.com, Jakarta Cabang olahraga (cabor) kurash hanya mampu menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di Asian Games 2018. Itu setelah empat atlet terakhir yang berlaga gugur sebelum menjejak babak final.

Muhammad Dhifa Alfaris yang turun di kelas -90 kg putra, kandas di tangan atlet India, Danish Sharma dengan skor 0-3 di babak 32 besar pada partai yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Assembly Hall, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).

Kemudian Marselina (-78 kg) kandas di babak 16 besar dari atlet Mongolia Munkhtsetseg Otgun denganbskor 0-10 dan Putu Wiradamungga takluk di babak 16 besar dari Lo Yuhsun atlet dari Chinese Taipei dengan skor 0-5.

Sementara Szalsza Mauluda yang sebelumnya diharapkan dapat menambah medali bagi Indonesia dari kelas -78 kg putri, harus terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan atlet asal Uzbekistan Kumush Yuldashova.

Kegagalan empat atlet ini membuat Indonesia hanya mampu meraih satu medali perunggu Asian Games 2018 yang diraih melalui Najmu Khasani Shifa dari kelas -63 putri.

*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini

Harapan Tambahan Medali

Asian Games 2018
Atlet kurash Indonesia Aprilianda Adi Timur (atas) melakukan serangan pada atlet kurash Uzbekistan Maruf Gaybulloev (bawah) saat bertanding pada babak 32 besar putra -66kg Asian Games 2018 (ANTARA FOTO/INASGOC/Talchah Hamid/nak/18.)

Pelatih Kurash Indonesia, Deni Zulpendri sempat berharap ada tambahan medali pada hari ini. Terutama melalui atlet putri.

Peluang tersebut sempat terbuka saat Szalsza Maulida langsung berlaga di babak 16 besar aetelah mendapat bye di babak 32 besar, namun sayang dara kelahiran Mei 1996 tersebut gagal mengatasi atlet Uzbekistan.

Bersyukur

Meaki demikian ia mengaku tetap bersyukur karena hingga berakhirnya kurash, Indonesia berhasil mendapat satu perunggu. Mengingat olahraga beladiri asal Uzbekistan tersebut tergolong masih baru di Indonesia.

"Alhamdulillah kita bisa merebut satu perunggu. Kedepan masih banyak yang harus kita lakukan terutama pembinaan terhadap atlet-atlet muda di daerah-daerah," ujar Deni.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya