Liputan6.com, Jakarta Meski salah satu situs jual beli Bitcoin terbesar di dunia, MtGox 'offline' atau ditutup setelah mengalami sejumlah isu teknis, hal itu tidak berdampak transaksi mata uang virtual, bitcoin di Indonesia.
Founder Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan menuturkan, MtGox merupakan situs jual beli bitcoin nomor dua terbesar di dunia. MtGox ini telah beberapa kali kena hack, dan efek penutupan MtGox membuat nilai tukar mata uang virtual, Bitcoin anjlok. Dengan penutupan MtGox itu, banyak pelaku yang tidak dapat menarik uangnya.
Meski demikian, Oscar tidak mengkhawatirkan penutupan MtGox tersebut. Hal itu karena masih ada sejumlah situs jual beli bitcoin yang lain. Jadi transaksi jual beli bitcoin masih tetap bisa dilakukan oleh pelaku.
Advertisement
"Ketika MtGox tutup, pasar Indonesia malah positif. Nilai tukar bitcoin jadi naik. Bila ada yang tutup masih ada yang lainnya sehingga transaksi tetap berjalan," kata Oscar saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis, Kamis (27/2/2014).
Oscar menambahkan, dampak penutupan MtGox juga tidak terlalu mempengaruhi kurs bitcoin. Hal itu karena kurs bitcoin di masing-masing negara berbeda. Saat ini berdasarkan situs Bitcoin Indonesia, kurs beli di level 7.054.100 dan kurs jual di level 6.313.700.
"Setiap negara kurs bitcoin bergerak sendiri-sendiri, MtGox tutup malah pasar Indonesia positif jadi naik," ujar Oscar.
Baru-baru ini MtGox mengalami sejumlah pukulan teknis, dan akhirnya memutuskan untuk menghentikan semua pertukaran, serta penarikan mata uang digital tersebut. Aksi ini diputuskan setelah pengelola MtGox menghadapi kendala yang disebutnya sebagai unusual activity.
Penutupan MtGox pada Selasa 25 Februari 2014 ini juga menjadi langkah mundur bagi para pecinta Bitcoin. Sementara enam situs jual beli Bitcoin lainnya mengeluarkan pernyataan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan MtGox. (Ahm)