Defisit Perdagangan Seret Pelemahan Kurs Rupiah

Data kurs Bloomberg mencatat rupiah melemah 0,4% ke level 11.631 per dolar AS

oleh Syahid Latif diperbarui 04 Mar 2014, 11:40 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2014, 11:40 WIB
kurs-rupiah121221b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Turunnya defisit neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2014 akhirnya menyeret kurs rupiah tersungkur. Nilai tukar rupiah tercatat turun ke level terendah dalam dua pekan terakhir.

Kurs rupiah di pasar lokal seperti dikutip Bloomberg, Selasa (4/3/2014) tercatat melemah 0,4% ke level 11.631 per dolar AS.

Sebelumnya rupiah sempat turun 0,7% atau terbesar sejak 18 Februari. Sepanjang tahun ini, rupiah masih menjadi mata uang terbaik di Asia namun mulai terancam oleh melemahnya laju ekspor.

Pemodal asing diketahui telah melemah US$ 30,7 miliar dananya dari pasar saham nasional kemarin. Penarikan dana ini merupakan yang terbesar dalam sebulan.

"Kami menilai defisit transaksi berjalan masih tetap dalam tren membaik namun kondisi ini akan terjadi dalam kecepatan lebih lambat," kata Head of Treasury Research and Strategy dari PT Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal.

Menurut Mika, kurs rupiah sempat terbantu oleh data inflasi yang lebih rendah. "Pemodal asing kemungkinan membeli obligasi lokal," katanya.

Neraca defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat kembali turun ke level 1.98% dari PDB. Penutunan ini dipicu melemahnya aktivitas ekspor sebesar 5,8% sepanjang Januari.

Pelemahan aktivitas perdagangan awal tahun ini merupakan yang terbesar sejak September. (Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya