Bank Syariah Dubai Ingin Buka Cabang di Indonesia

Dubai Islamic Bank tengah menyasar pasar perbankan Indonesia dan berencana membuka cabang di Tanah Air.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 14 Mar 2014, 10:07 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2014, 10:07 WIB
Bank Dubai
Gulf Business

Liputan6.com, Dubai - Bisnis perbankan di Indonesia tampak belum kehilangan pesonanya di hadapan para investor asing. Terbukti, saat ini Dubai Islamic Bank tengah menyasar pasar perbankan Indonesia dan berencana membuka cabang di Tanah Air.

Seperti dikutip dari Gulf Business, Jumat (24/3/2014), bank syariah asal Dubai, Arab Saudi ini juga bermaksud memperluas operasinya ke Kenya dan beberapa negara lainnya. CEO Dubai Islamic Bank Adnan Chilwan mengatakan, pihaknya kini tengah memasuki masa konsolidasi.

"Kami tengah mengeksplorasi berbagai peluang di Indonesia, Kenya dan beberapa negara di kawasan Afrika, kawasan Indian dan GCC (Gulf Cooperation Council)," ungkap Chilwan.

Dia menjelaskan, pihaknya dapat mengakuisisi, mendirikan usaha patungan, atau  oerusahaan keuangan. Semua itu dapat dilakukan selama Dubai Islamic Bank mampu menjaga kendali dan operasi manajemen dengan mereknya sendiri.

Selain di Indonesia, Chilwan menggambarkan Afrika sebagai wilayah yang belum pernah dijamah sistem keuangan Syariah. Di Kenya, meski jumlah muslim hanya 15% dari total populasi, tapi para pejabat keuangan di negara tersebut mulai melibatkan sistem keuangan syariah dalam strategi pengembangan pasar modal 10 tahun ke depan.

"Baik konsumen maupun peluang, semua ada di sana. Khususnya negara-negara yang tengah kami incar saat investasi di bidang serupa belum terlalu intensif," tutur CEO yang belum genap satu tahun menduduki jabatannya itu.

Seperti mayoritas bank lainnya di Uni Emirat Arab, bank penyedia pinjaman ini melihat adanya penurunan keuntungan paska krisis finansial Dubai pada 2009. Kondisi ini mendorong lembaga keuangan itu untuk meminjam pinjaman dalam jumlah tinggi.

Selama beberapa tahun terakhir, bank tersebut fokus menguatkan neraca keuangan dan mengurangi biaya operasional. Namun tahun lalu, semua utang akhirnya dapat dilunasi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya