Liputan6.com, Crimea - Ukraina kini mungkin masih kesulitan bangkit setelah kehilangan Crimea dan diserang konflik di perbatasan Timur dengan etnis Rusia. Tapi pergulatan guna mempertahankan ekonomi Ukraina tampaknya masih menjadi prioritas yang jauh lebih penting.
Seperti dikutip dari CNBC, Jumat (21/3/2014), situasi di Crimea tak sepenuhnya berdampak buruk pada Ukraina. Kondisi tersebut bisa menghasilkan peluang positif guna memperoleh bantuan finansial lebih baik dari Barat.
Kepala Riset Negara Berkembang di Standard Bank Tim Ash menilai, pihak Barat yang kesulitan memberi sanksi pada Rusia atas keputusan penduduk Crimea untuk bergabung, akhirnya akan memilih berbuat baik pada Ukraina. Kemungkinan besar Ukraina akan memperoleh tambahan paket dana bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Bantuan tersebut merupakan salah satu hal yang saat ini sangat dibutuhkan Ukraina. Terlebih lagi, Bank Dunia mengungkapkan, cadangan devisa Ukraina hanya berjumlah US$ 12 miliar dan produk domestik bruto per kapitanya hanya US$ 3.867 pada 2012.
Jika perdagangan Rusia yang mendominasi sekitar 20% ekspor dari 30% impor Ukraina dihapuskan, negara tersebut akan mengalami goncangan eknomi. Bank-bank Ukraina dan bahkan pabrik-pabrik coklat di Rusia bisa langsung terkena dampaknya.
Pada Kamis dan Jumat waktu setempat, para pemimpin Eropa berkumpul untuk meningkatkan sanksi pada Rusia dan membahas cara guna memulihkan ekonomi Ukraina. Sejumlah miliarder Ukraina juga turut dilibatkan demi membantu ekonominya.
Tanpa bantuan dari luar, ekonomi Ukraina dapat bertambah ambruk sebelum sempat pulih. Ukraina telah berjanji akan membayar pinjaman sebesar US$ 3 miliar yang diterimanya dari Rusia pada Desember. Utang tersebut dapat dibayarkan dari dana talangan US$ 15 miliar yang diterima pemerintah Ukraina.
Untungnya ekonom Bank of America Merrill Lynch Vadim Khramov, persentase utang Ukraina dari PDB-nya tercatat kurang dari 50% dan masih relatif murah untuk dibantu IMF. Atinya, tak perlu diadakan restrukturisasi utang eksternal atau bahaya kebangkrutan.
"Akan sulit untuk menjelaskan pada para kreditor barat dan Rusia pada waktu bersamaan tentang pentingnya penangguhan surat utang masing-masing negara, jika Barat ingin membantu Ukraina tidak jatuh ke tangan Rusia," tandasnya.
Lagipula, secara ekonomi, Crimea bukanlah kehilangan besar bagi Ukraina. PDB Crimea hanya berjumlah 3% dari Ukraina dan mampu ditanggung subsidi pemerintah.
Crimea Pilih Rusia, Ekonomi Ukraina Bisa Selamat?
Ukraina kini mungkin masih kesulitan bangkit setelah kehilangan Crimea.
diperbarui 21 Mar 2014, 11:51 WIBDiterbitkan 21 Mar 2014, 11:51 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Denial: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Kemkomdigi PerkuatĀ Regulasi untuk Lindungi Anak di Dunia Digital
Jurus Spencers Mealblend Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Hasil Thailand Masters 2025: Dejan/Fadia Kalah di Final
Detail Megah Pernikahan Rasyid Rajasa dan Tamara Kalla, Usung Adat Palembang yang Memesona
Menkes Ungkap Penyebab Anak Terlambat Bicara: Habiskan Waktu Melihat Gadget
Artis Pantura Korban Kekerasan Oknum Kades di Cirebon, Begini Kronologinya
4 Restoran Padang Kepemilikan Artis yang Tengah Hits, dari Arief Muhammad hingga Deddy Corbuzier
Tidak Ada Hadits Tentang Berbuka dengan yang Manis, Begini 5 Sunnahnya
Panduan Lengkap Bayar Fidyah untuk Ganti Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Niat dan Tata Caranya
Pesona Elegan Manohara Odelia Kembali Mencuri Perhatian setelah Lama Tak Tersorot Kamera
Beda Pengakuan Jennie dan Jisoo BLACKPINK soal Kebiasaan Makan, Mana yang Paling Mengkhawatirkan?