Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) rute Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI) harus mengorbankan jalur busway.
Ini menyebabkan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya terpaksa membuat rekayasa lalu lintas untuk kendaraan TransJakarta.
Wakil Dirlantas Polda Metro Jaya, Sambodo Purnomo mengungkapkan, lebar jalan bakal menyempit dari 3 meter menjadi 2,7 meter karena digunakan untuk menggarap konstruksi skala besar proyek MRT.
"Jalur busway Bundaran HI-Sarinah akan jadi mixed line sehingga apabila terdesak jalur ini akan menjadi karpet merah yang bisa digunakan untuk kendaraan lain di jam-jam sibuk, terutama dari arah Utara menuju Selatan," ungkap dia di Kantor PT MRT Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Dalam pengalihan rute dan rekayasa lalu lintas tersebut, Sambodo mengaku, pihaknya akan menambah personil untuk berjaga-jaga dan mengatasi kemacetan secara bergilir.
"Di area pekerjaan proyek MRT dari Bundaran HI-Sarinah, kami akan menambah 30 personil dari pukul 06.00-22.00 WIB. Biasanya dari Bundaran Senayan-Harmoni, kami terjunkan 70 personil, sekarang akan ditambah menjadi 100 orang. Sedangkan malam hari pukul 22.00-06.00 WIB, kami gerakkan 10-15 personil," jelasnya.
Sementara Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengaku, selama masa konstruksi skala besar di Bundaran HI, perubahan lajur akan cukup sering termasuk pemindahan lajur busway dari sisi Timur ke Barat ataupun sebaliknya.
"Jadi ada perubahan marka jalan dan pemasangan rambu lalu lintas yang akan terus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Kami akan memastikan agar hak pengguna jalan tetap diperhatikan," tegas dia.