RI Pasar Mapan Bagi Investor Jepang

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengimbau baik pemerintah daerah dan pusat dapat menjaga iklim investasi yang baik di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Apr 2014, 14:13 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2014, 14:13 WIB
Mendag Baru
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini Indonesia menjadi tujuan utama investasi industri Jepang, menggantikan posisi China yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu menjadi tujuan investasi utama industri-industri negeri matahari terbit tersebut.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, tren pertumbuhan investasi Jepang ke Indonesia sebenarnya terbagi menjadi 2 gelombang.

"Tren pertama yaitu pada sekitar akhir tahun 1980 hingga awal 1990-an. Pada saat itu, menunjukan bahwa Jepang mencari tempat produksi murah, barangnya diekpor kembali untuk pasar yang lebih mapan," ujar Lutfi saat menghadiri Peresmian Pabrik ke-2 PT Kawasaki Motor Indonesia di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/3/2014).

Sedangkan tren investasi Jepang di Indonesia saat ini mengalami perubahan, yaitu dengan tujuan untuk bisa mempertahankan pangsa pasar dari produk-produk industri Jepang.

"Saat ini ada perubahan investasi Jepang. Kalau dulu investasi di sini untuk mencari production sources yang murah, sekarang butuh untuk bisa survive. Dan Indonesia sudah dianggap sebagai pasar yang mapan," lanjutnya.

Untuk itu, Lutfi mengimbau agar baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk bisa menjaga iklim investasi yang baik di Indonesia sehingga mampu menarik lebih banyak lagi investasi di segala macam sektor produksi.

"Perlu kerjasama bagaimana antara (pemerintah daerah) daerah dan indutri mampu menciptakan nilai tambah sebuah produk dan bagaimana pemerintah menjaga iklim invetasi yang baik, karena bukan hanya untuk rakyat daerah tapi soal martabat bangsa. Jadi harus mampu menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya