Rambah Bisnis Hotel, Pegadaian Bikin Anak Usaha Baru

Pegadaian telah menyiapkan anggaran belanja modal untuk pembangunan tiga hotel di tahun ini sekitar Rp 125 miliar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Apr 2014, 07:55 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2014, 07:55 WIB
HUT Pegadaian
(Foto: Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) serius menggarap bisnis hotel berbiaya murah alias hotel budget di beberapa daerah di Indonesia. Agar tak melanggar aturan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membentuk anak usaha baru dengan nama Pesonna Indonesia.

Direktur Utama Pegadaian, Suwhono mengungkapkan, pembentukan anak usaha ini mengikuti aturan Undang-Undang (UU) Kepariwisataan yang mengharuskan perseroan mendirikan sebuah perusahaan untuk mengelola bisnis hotel.

"Sesuai UU Kepariwisataan, kami harus bentuk PT sendiri, jadi ada badan hukumnya. Nama anak usahanya Pesonna Indonesia yang merupakan singkatan dari Pegadaian Selalu Optimalkan Nilai-Nilai Aset," cetus dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Saat ini, kata Suwhono, proses pendirian anak usaha tersebut tinggal menunggu keputusan dari pemegang saham. "Sebentar lagi selesai karena pembahasan sudah semua. Tinggal tunggu keputusan final saja," tuturnya.

Meski tak menyebut modal yang disetor Pegadaian untuk anak usaha ini, dia mengaku, telah menyiapkan anggaran belanja modal untuk pembangunan tiga hotel di tahun ini sekitar Rp 125 miliar.

"Tiga hotel itu berlokasi di Makassar, Surabaya dan Pekanbaru dengan memanfaatkan lahan tak terpakai milik kami. Jadi dana itu cuma untuk membangun hotel budget tapi nanti ada refinancing dan diperkirakan selesai pada November ini," katanya.

Dalam tiga tahun ke depan, tambah Suwhono, pihaknya menargetkan pembangunan sembilan hotel di berbagai wilayah Indonesia.

"Ujung-ujungnya kami mau bangun sembilan hotel sampai 2017, misalnya di
Makassar, Pekanbaru, Yogyakarta, Gresik, Lamongan, Tegal, dan lainnya," ujarnya.

Dia mengaku, investasi yang perlu dialokasikan untuk membangun satu hotel budget sekitar Rp 60 miliar. "Intinya bukan mau kembangkan bisnis hotel, tapi kami ingin fokus pada bisnis inti di jasa gadai dan pembiayaan berbasis mikro," tukas Suwhono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya