Pemerintah Janji Turunkan Harga Daging Sapi

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menargetkan harga daging sapi dapat turun pada akhir Mei 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Mei 2014, 06:35 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2014, 06:35 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan akan berupaya menurunkan harga daging sapi sekitar Rp 80 ribu-Rp 90 ribu per kilogram (kg). Hal ini menyusul harga daging sapi di pasar tradisional yang masih betah di kisaran Rp 100 ribu per kg.

"Saya punya target pada akhir Mei ini, harga daging mendekati Rp 90 ribu atau menurun. Tapi maunya sama Menteri Pertanian bisa di sekitar Rp 80 ribuan per kg," tutur Lutfi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, seperti ditulis Selasa (20/5/2014).

Dia mengaku, harga daging sapi akan mengalami lonjakan menjelang puasa dan Lebaran lantaran permintaan yang tinggi. Sehingga para pedagang menaikkan harga. "Tapi setelah Lebaran harga wajar lagi kok mungkin di tengah Rp 80 ribu," ucapnya.

Lebih jauh Lutfi membeberkan alasan harga daging masih mahal di pasar tradisional. Pertama, sambung dia, karena proses penggemukan sapi memakan waktu lama sekitar 60 hari sampai sapi tersebut mencapai berat optimal.

Kedua, tambahnya, terkait masalah nilai tukar rupiah. "Kita kan impor daging dari Australia dan kurs mereka menguat. Jadi ada dua adjustment, yakni karena suplai dan nilai rukar rupiah terhadap dolar Australia," papar Lutfi.

Impor daging sapi seperti tak bisa dihindari lagi. Sebab, kata dia, stok sapi nasional merosot drastis. Hal ini nampak dari penyusutan jumlah sapi lokal di Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga perlu ada langkah perbaikan terhadap masalah ini.

Di sisi lain, Lutfi mengaku, pemerintah tengah mencari peluang ekspor untuk produk unggas peternak lokal. Upaya tersebut ditempuh untuk memperbaiki harga agar peternak tak mengalami kerugian massal mengingat suplai unggas lokal berlebih.

"Supaya nggak bangkrut massal, saya bilang ke asosiasi unggas sebelum saya pergi (lengser) tanggal 20 Oktober 2014, kita harus bisa ekspor karage (ayam goreng di Jepang) dengan target US$ 100 juta," tandasnya. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya