Kebutuhan Energi RI Meningkat, Pasokan Defisit

Indonesia mengalami kekurangan minyak 2 juta barel setara minyak per hari (boepd) sehingga perlu peningkatan eksplorasi minyak dan gas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mei 2014, 13:54 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 13:54 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Petroleum Association (IPA) menyatakan Indonesia akan mengalami peningkatan kebutuhan energi tiga kali lipat yaitu 7,7 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalen per day/boepd) sampai 2025.

Presiden IPA, Lukman Mahfoedz mengatakan, saat ini kebutuhan energi hanya 3,3 juta boepd, namun dengan pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 6% akan membuat kebutuhan energi berlipat tiga kali.

"Tentu permintaan energi akan besar, diperkirakan akan meningkat 3 kali lipat dari kebutuhan sekarang 3,3 juta boepd menjadi 7,7 juta boepd pada 2025," kata Lukman, saat membuka,  pameran IPA ke 38 di Jakrata Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu  (21/5/2014).

Lukman menambahkan, di tengah peningkatan kebutuhan energi tersebut, Indonesia mengalami kekurangan minyak 2 juta boepd. Agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ekplorasi di sektor hulu migas juga harus ditingkatkan tiga kali lipat.

""Kesenjangan migas Indonesia 2 juta barel boedp, ini tantangan kami untuk eksplorasi. Berdasarkan evaluasi IPA 2012 kegiatan eksplorasi harus ditingkatkan tiga kali lipat untuk memenuhi kesenjangan 2025," tutur Lukman.

Peningkatan ekplorasi tersebut untuk mengganti cadangan yang diproduksi, saat ini penggantian cadangan minyak hanya 47 %, penemuan cadangan tersebut masih rendah dibanding negara tetangga.

"Penemuan cadangan baru berkurang dari kajian 8 juta barel per penemuan, dibandingkan negara tetangga 20-35 juta per penemuan," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya