Aset Kripto Milik Bursa Kripto Bitrue Melemah, Berikut Kinerjanya

Bitrue Coin (BTR) adalah aset kripto asli di bursa Bitrue. BTR dirancang untuk mendukung semua bisnis Bitrue seperti pengurangan biaya perdagangan, setoran tunai berdasarkan proyek, pemungutan suara untuk listing, program manajemen kekayaan, dan program pinjaman.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Jan 2025, 18:01 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 18:01 WIB
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto. Bitrue Coin (BTR) adalah aset kripto asli di bursa Bitrue. BTR dirancang untuk mendukung semua bisnis Bitrue seperti pengurangan biaya perdagangan, setoran tunai berdasarkan proyek, pemungutan suara untuk listing, program manajemen kekayaan, dan program pinjaman. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bitrue Coin (BTR) adalah aset kripto asli di bursa Bitrue. BTR dirancang untuk mendukung semua bisnis Bitrue seperti pengurangan biaya perdagangan, setoran tunai berdasarkan proyek, pemungutan suara untuk listing, program manajemen kekayaan, dan program pinjaman.

Dilansir dari Coinmarketcap, awalnya BTR Coin adalah token ERC-20, pada akhirnya akan dipindahkan ke buku besar XRP. BTR disusun sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat tertentu kepada pemegangnya di platform Bitrue.

Ada maksimum 1 miliar BTR Coin yang dibagi kepada beberapa pemangku kepentingan. Penawaran umum BTRC berakhir pada 6 Juni 2019 dan token bebas diperdagangkan pada 30 Juni 2019.

Singapura bersama dengan Hong Kong negara di Asia tempat sebagian besar pertukaran kripto berasal. Bitrue memiliki kantor pusat di Taiwan dan Singapura, dan kantor lokal juga di AS dan Eropa.

Tim yang menjalankan Bitrue terdiri dari “tim manajemen senior dari Capital One”, dan CEO, Curis Wang adalah sosok yang sudah mendalami industri cryptocurrency.

Harga BTR Coin

Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (13/1/2025), harga BTR adalah Rp 930,89 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 161,1 miliar

BTR melemah signifikan 4,82 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 1.299 dengan kapitalisasi pasar Rp 122,2 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 801,3 juta BTR dari maksimal suplai tidak tersedia

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.   

Bitcoin Terkoreksi, Kali Ini Gara-gara Donald Trump

Ilustrasi peretas atau cyber hacker internet atau kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi peretas atau cyber hacker internet atau kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Harga bitcoin dan kripto telah melonjak sejak terpilihnya presiden AS terpilih Donald Trump yang merencanakan pengubah permainan harga bitcoin. Namun, sepekan menjelang pelantikan Donald Trump masih terkoreksi, memicu kekhawatiran akan jatuhnya pasar kripto yang mengancam.

Sentimen Ekonomi AS

Lantas apa yang menyebabkan harga Bitcoin terkoreksi baru-baru ini? Direktur penelitian Fidelity Digital Assets, Chris Kuiper dalam sebuah laporan menjelaskan pengukuran inflasi AS saat ini, seperti indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (PPI), secara signifikan lebih rendah daripada titik tertinggi 40 tahun sebelumnya.

Namun, keduanya tetap kuat sehingga tidak dapat kembali ke target 2 persen yang diinginkan bank sentral AS atau The Fed. Jika hal tersebut digabungkan maka defisit fiskal terus besar dan struktural.

“Jika tren ini berlanjut dan hasilnya lebih buruk daripada soft landing dan resesi yang secara historis umum, hal itu dapat dengan cepat meningkat menjadi stagflasi,” kata Kuiper dikutip dari Forbes, Senin (13/1/2025).

Kuiper menambahkan, inflasi lebih dari 10 persen memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dalam waktu yang sangat cepat, mendorong pembayaran bunga utang dan memicu kekhawatiran akan spiral kematian.

 

Kebijakan Donald Trump dan Aksi Ambil Untung

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Kepala operasi di Unity Wallet, James Toledano menjelaskan beberapa pihak juga telah memperingatkan rencana presiden terpilih AS Donald Trump untuk tarif besar-besaran dan deportasi besar-besaran terhadap imigran ilegal dapat memicu inflasi lebih lanjut.

James menyebut semua orang menunggu pelantikan Trump pada 20 Januari ketika harapannya adalah kripto akan melonjak lagi jadi ini lebih merupakan penurunan sebelum badai. Ada juga banyak ketidakpastian atas peluncuran kebijakan pemerintahannya dan ini dapat mengekang antusiasme investor juga.

"Selain itu, kita tidak boleh lupa bahwa telah terjadi aksi ambil untung besar-besaran setelah kenaikan bitcoin yang luar biasa pada tahun 2024, didorong oleh optimisme seputar sikap pro-kripto Donald Trump,” pungkasnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya