Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatannya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar memiliki pesan tersebut untuk penggantinya.
Menurut Azwar, siapapun menteri yang akan menggantikan dirinya wajib untuk meneruskan agenda reformasi birokrasi yang telah berjalan serta memperbaikinya agar lebih sempurna.
Disadari bahwa jabatan, bahkan nyawa sekalipun pasti ada awal dan akhir. “Bukan hanya sekadar bekerja kemudian pensiun, tapi harus ada rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan struktur yang dibuat,” imbuh Azwar Abubakar dikutip dari situs resmi KemenPAN-RB, Jakarta, Jumat (8/8/2014).
Sebagai instansi yang menetapkan kebijakan dan menjadi panutan bagi instansi lain, Kementerian PANRB harus memastikan pelayanan publik meningkat, termasuk kemudahan perizinan, sehingga Indonesia memiliki daya saing bangsa yang kuat. “Bekerja keras juga untuk di akhirat nanti,” lanjutnya.
Azwar lahir di Banda Aceh pada 21 Juni 1952. Alumni Institut Teknologi Bandung ini pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh dari 2000-2004, kemudian menjadi gubernur sementara setelah Gubernur Abdullah Puteh terkena tuntutan korupsi.
Advertisement
Kemudian dia terpilih menjadi anggota DPR 2009 mewakili Aceh. Lalu pada 19 Oktober 2011, Azwar menggantikan E.E. Mangindaan sebagai MenPAN-RB.