Kemendag Usul Pembatasan Solar pada Jam Ini

Saat kendaraan masuk di Jakarta, jalan tol ditutup mulai dari pukul 18.00 sampai 21.00 sehingga kebijakan tersebut sangat tidak menyulitkan

oleh Septian Deny diperbarui 08 Agu 2014, 20:11 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2014, 20:11 WIB
SPBU
(Fotografer: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengusulkan waktu pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada pukul 12.00 hingga 24.00 WIB. Hal ini disampaikan langsung kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 
 
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti mengaku telah mempertimbangkan kebijakan pembatasan solar dari BPH Migas yang dijual mulai pukul 08.00-18.00 WIB bagi para pengusaha.
 
"Memang ada yang mengeluhkan dan usul jangan dari jam 08.00-18.00 tapi 12.00-24.00 WIB. Jadi mereka bisa mengisi solar pukul 16.00 untuk berangkat pukul 18.00 WIB. Itu kan tidak terkait dengan yang di Jakarta," papar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (8/8/2014). 
 
Sementara saat kendaraan masuk di Jakarta, jalan tol ditutup mulai dari pukul 18.00 sampai 21.00 sehingga kebijakan tersebut sangat tidak menyulitkan angkutan barang semisal truk. 
 
"Di sana ngisi solar bisa sampai siang, tapi ketika masuk ke kota Jakarta nggak bisa jalan. Nah kalau implikasinya dari jam, kami bisa mengerti dan itu sudah kami sampaikan ke Kementerian ESDM untuk dipertimbangkan. Tol yang tutup harus dikejar waktunya. Tapi justru yang jual solar nggak ada. Ini harus disesuaikan," ucap dia. 
 
Kendati demikian, Bayu menegaskan, belum ada kenaikan harga dari pembatasan solar bersubsidi. Jika ada peningkatan harga beras, itu lebih disebabkan karena musim paceklik bukan pembatasan. 
 
"Ini kan lagi musim panceklik, apalagi baru habis Puasa dan Lebaran sehingga buruh nggak bekerja optimal, dan sekarang mulai masuk lagi. Jadi karena paceklik bukan masalah solar. Tapi belum ada kenaikan harga dari pembatasan ini," terangnya.
 
Bayu mengimbau kepada para pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga barang maupun produk di tengah situasi seperti ini.
 
"Mohon kepada pelaku usaha jangan mengambil kesempatan saat kita semua harus bahu membahu menjaga ekonomi kita," tandas dia. (Dny/Nrm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya