Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal tahun ini, banyak maskapai yang melakukan penutupan rute penerbangan yang dianggap tidak produktif bahkan hingga berhenti beroperasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Santoso Edi Wibowo mengatakan, penutupan rute dan penghentian operasional ini lebih disebabkan oleh masalah utang dan kalah bersaing dengan maskapai lain.
"Mereka tutup karena memang persaingan global yang tinggi dan masalah manajerial. Karena ini kan murni full bisnis. Ada yang mau bangun rute besar, tetapi tidak didukung sehingga tutup rutenya," ujar Santoso, Grand Indonesia Shopping Center Kempinski Grand Ball Room, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).
Dia menjelaskan, meski saat ini jumlah SDM pada sektor penerbangan di Indonesia masih terbilang kurang, namun bukan menjadi alasan utama bagi maskapai untuk menutup rute atau menghentikan operasionalnya.
"(Penghentian operasional) Itu bukan semata-mata karena masalah SDM. Memang kita kekurangan, tetapi banyak maskapai yang mengambil dari luar (negeri). Makanya kita harus pacu produksi pilot kita supaya bisa memenuhi kebutuhan," tandas dia.
Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa kebutuhan di dalam negeri akan penerbang baru per tahunnya mencapai 600 orang. Sedangkan kebutuhan teknisi perawatan pesawat udara mencapai 800 orang per tahun. (Dny/Ahm)
Dua Kendala yang Bikin Banyak Maskapai Tutup
Kepala Badan PSDM Kemenhub, Santoso Edi mengungkapkan, persaingan global tinggi dan masalah manajerial jadi tantangan maskapai.
diperbarui 13 Agu 2014, 15:22 WIBDiterbitkan 13 Agu 2014, 15:22 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Karina Suwandi Ikut Ritual Otonan di Bali, Awet Muda Usia 50 Tahun
Kisah Wafatnya Abu Nawas dan Secarik Kertas yang Menggetarkan Hati
VIDEO: PT Sritex akan Mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
Survei Kabinet Prabowo: Budi Gunawan Jadi Menteri Terbaik Versi LPI
Apresiasi Komitmen Prabowo untuk Palestina di KTT Mesir
Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga
Yenny Wahid: Gus Azmi hingga Pramono Anung Siap Hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur Hari Ini
INDEF: Ekosistem Hilirisasi Tembaga Indonesia Menunjukkan Perkembangan Positif dan Punya Nilai Strategi Signifikan
Usai Temui AFC, Erick Thohir Pastikan Laga Timnas Indonesia vs Bahrain Digelar di GBK
VIDEO: Alasan Penundaan Pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia
MotoGP 2025: Kalender, Jadwal Race dan Sirkuit, Dimulai dari Thailand
Jadi Salah Satu Penyebab Disabilitas dan Kematian Terbanyak, Stroke Iskemik Sebetulnya Bisa Dicegah dengan Cara Ini