RAPBN 2015 Tak Dukung Pembangunan Infrastruktur

RAPBN 2015 tak memberikan ruang fiskal yang besar sehingga sulit untuk mendukung pembangunan infrastruktur.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Sep 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2014, 13:00 WIB
Kebut Pembangunan Akses Tol Priok, Petugas Eksekusi Lahan
Di lokasi tersebut jalan tol layang belum tersambung karena lahan untuk pembangunan tiang belum dibebaskan, Jakarta, (4/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tantangan pelaku industri nasional semakin berat karena pemerintah tidak mendukung pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Hal tersebut tercermin dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan ruang fiskal dalam RAPBN 2015 sangat kecil hal tersebut bisa diartikan bahwa pemerintah tak mendukung pembangunan infrastruktur.

"Di RAPBN 2015 ruang fiskal sangat sedikit bertentangan dengan pembangunan infrastruktur," kata dia dalam sambutan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Padahal menurutnya pembangunan infrastruktur merupakan sesuatu yang vital. Infrastruktur merupakan kunci pertumbuhan ekonomi nasional. Jika infrastruktur tidak terbangun dengan baik, kondisi ini merupakan kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kita memerlukan perubahan yang mendasar, perekonomian kita saat ini berada di titik mengakhawatirkan," tutur dia.

Suryo Bambang menegaskan permasalahan infrastruktur mesti segera terselesaikan. Jika tidak, maka persoalan kedepannya akan semakin menumpuk.

"Saya berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah pembangunan infrastruktur, masalah ini harus mendapat prioritas tinggi. Kalau masalah inti diselesaikan dapat memberikan solusi pada masalah lain, jadi menimbulkan snowball effect," tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya