Liputan6.com, Jakarta Menjadi kaya raya merupakan impian pebisnis dan motivator internasional Jordan Belfort sejak kecil. Apalagi dirinya merasa terlahir sebagai enterpreneur sejak masih remaja.
Namun sang ibu selalu memimpikan Belfort untuk menjadi seorang dokter. Sejak kecil, ibunya selalu menasehati Belfort untuk belajar dengan baik agar kelak bisa menjadi dokter.
"Ibu saya selalu menginginkan anaknya menjadi dokter. Sementara saya ingin berbisnis dan menjadi kaya raya," kisah Belfort saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk 'Wealth and Beyond Personal Economy Forum 2014' yang digelar HSBC, seperti ditulis Selasa (14/10/2014).
Advertisement
Sejak usia enam tahun, Belfort memang sudah menunjukkan bakat usahanya. Dia berjualan berbagai barang dari pintu ke pintu pada tetangga.
Di usia 16 tahun, dirinya sudah mampu mencetak uang hingga US$ 26 ribu setelah berjualan eskrim di pantai lokal. Pada 1976, angka tersebut sudah terbilang sangat besar bagi anak seusianya.
Dengan uang tersebut, Belfort akhirnya mendaftar ke perguruan tinggi. Sesuai dengan keinginan sang ibu, Belfort lantas mengecap ilmu di perguruan tinggi untuk menjadi dokter gigi.
Pada saat itu, salah satu dosennya mengatakan, masa kejayaan dokter gigi telah berakhir. Sang dosen mengatakan, siapapun yang ingin menjadi kaya karena profesi ini, maka Anda berada di tempat yang salah.
"Dan saya hanya menghabiskan satu hari saja di sekolah dokter gigi itu. Saya tak mau kaya nanti. Saya ingin jadi kaya sekarang atau besok dan tak mau menunggu lama," tandasnya.
Akhirnya, dia kembali ke rumah dan meminta restu pada ibunya untuk menjalani kehidupan enterpreneur seperti yang diimpikannya. Meski demikian, dirinya tercatat lulus dari perguruan tinggi sebagai sarjana biologi. (Sis/Ndw)