Ini Daftar 24 Pelabuhan yang Jadi Bagian Tol Laut Jokowi

Pemerintah telah mendesain konsep tol laut Presiden Jokowi dengan 24 pelabuhan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Nov 2014, 08:31 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 08:31 WIB
Pengusaha Sebut Tol Laut Sama dengan Pendulum Nusantara
Konsep tol laut sebenarnya sama dengan konsep dari proyek Pendulum Nusantara.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mendesain konsep tol laut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan 24 pelabuhan. Terbagi atas pelabuhan yang menjadi hub internasional, pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna membeberkan, sebanyak 24 pelabuhan itu antara lain, Pelabuhan Banda Aceh, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Pelabuhan Panjang.

Ada pula, Pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makassar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura.

"Cuma Pelabuhan Kuala Tanjung, Bitung dan Sorong yang akan dibangun baru. Sedangkan sisanya hanya perluasan atau pengembangan," ucap Dedy kepada wartawan saat ditemui di Bandung, seperti ditulis Sabtu (15/11/2014).   

Dari 24 pelabuhan itu, sambung dia, terbagi dua hub internasional yaitu Kuala Tanjung dan Bitung yang akan menjadi'ruang tamu' bagi kapal-kapal asing dari berbagai negara.

Selanjutnya, Dedy menuturkan, pemerintah menyiapkan enam pelabuhan utama yang dapat dilalui kapal-kapal besar berbobot 3.000 hingga 10 ribu TeUS. Enam pelabuhan itu adalah Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong.

"Pelabuhan utama akan jadi jalur utama atau jalan tolnya. Sedangkan 24 pelabuhan dari Belawan sampai Jayapura disebut Pelabuhan Pengumpul," paparnya.

Sebanyak 24 pelabuhan tersebut, kata dia, merupakan bagian dari 110 pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Sementara total pelabuhan di Tanah Air sekira 1.230 pelabuhan.

Lanjut Dedy, konsep tol laut ini tengah menunggu kepastian dari Presiden Jokowi. Konsep pelabuhan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keinginan Presiden.

"Konsepnya ditentukan rencana teknokratik, nanti kan dievaluasi tim Jokowi. Nah pada 15 Januari saat Peraturan Presiden RPJMN terbit, apakah tetap berjalan sesuai konsep atau ada perubahan. Bisa saja pindah tergantung kemauan Jokowi, tapi kemungkinan besar tetap konsep ini," jelas dia.

Dia mengaku, desain tol laut ini adalah konsep dari Pelindo dan McKansey. Perubahan sangat dimungkinkan terjadi karena melihat 86 pelabuhan lain yang dioperasikan Pelindo memiliki IRR tinggi.

Sedangkan sisa dari 110 pelabuhan dari total 1.230 pelabuhan dikelola oleh Satuan Kerja Perhubungan, Provinsi dan lainnya."Jadi belum menguntungkan. Kalau sudah menguntungkan pasti diambil Pelindo," tegasnya.   (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya