Liputan6.com, Jakarta - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendatangi Kantor Kementerian Keuangan guna melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro serta Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa kedatangan pewakilan INACA yaitu Arif Wibowo selaku Ketua INACA sekaligus Direktur Utama Citilink serta Direktur Utama Garuda Indonesia Emisyah Satar ke kantornya untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi industri penerbangan dalam negeri.
"Penerbangan kita sekarang lagi berat, ada masalah di perpajakan, harga avtur, biaya-biaya lain. Makanya saya undang Pak Menko, Kementerian Perhubungan dan Pertamina, kita mau jaga supaya industri tidak kolaps," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2014).
Dia menjelaskan, khusus untuk avtur, yang dikeluhkan oleh maskapai yaitu soal harga jual bahan bakar tersebut oleh Pertamina yang dianggap terlalu mahal.
"Masalah avtur itu masalah harga, bukan kursnya. Tadi Pertamina alasan di kilang lebih mahal dari pada harga impor, kita cari solusinya," lanjutnya.
Namun Bambang menyatakan bahwa pemerintah masih akan mencari solusi terkait masalah ini. Dia berharap ada jalan tengah terbaik agar maskapai dalam negeri bisa bersaing dengan maskapai asing.
"Follow up masih kita dalami secara teknis tetapi kita punya semangat menyelamatkan airlines Indonesia. Apalagi tahun depan sudah harus ASEAN Open Sky," kata dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa untuk permasalahan avtur ini, pemerintah masih akan menunggu laporan dari Pertamina.
"Yang menyangkut avtur, Pertamina akan memberi laporan dalam minggu ini, dan akan rapatkan kembali. Masalah ini atas kita bicarakan lagi," jelas dia.
Namun Sofyan berjanji masalah-masalah yang dikeluhkan oleh maskapai ini akan segera dicarikan solusinya. (Dny/Ndw)
Sambangi Kemenkeu, Maskapai Lokal Keluhkan Mahalnya Harga Avtur
Harga avtur yang dijual Pertamina tersebut dianggap terlalu mahal.
diperbarui 25 Nov 2014, 20:51 WIBDiterbitkan 25 Nov 2014, 20:51 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Fungsi Dial Indikator dan Cara Menggunakan dalam Dunia Teknik
Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Hari Ini, Perhatikan Lokasi dan Kendaraan yang Dikecualikan
7 Kondisi Kesehatan yang Bisa Dibantu dengan Konsumsi Magnesium
Pernikahan Mewah Anak Wali Kota Balikpapan, Naik Kereta Kencana sampai Jalani Pemotretan di Italia
6 Rutinitas Harian Ini Dapat Tingkatkan Kualitas Hidup, Bisa Jadi Resolusi 2025
Kronologi Kecelakaan Bus Tol Cipularang, Bus Rombongan Peziarah Tabrak Truk hingga Telan Korban Jiwa
Top 3 Berita Bola: Marcus Rashford Akhirnya Ungkap Kelanjutan Kariernya di Manchester United
Intip, 6 Rekomendasi Kuliner Hits dan Murah di Kota Bandung
Viral, Ananta Rispo Ingatkan Banyak Orang Agak Tak Pinjamkan Uang kepada Fico Fachriza
Manchester United Kalah Lagi, Begini Ekspresi Ruben Amorim
Tips Menurunkan Demam Secara Alami, Kapan Harus ke Dokter?
IHSG Menghijau Setelah Libur Natal 2024, Saham GOTO Memerah