Liputan6.com, Jakarta - Produsen rokok dalam negeri mengeluh aturan kemasan polos pada produk rokok atau plain packaging yang diterapkan oleh pemerintah Australia. Lantaran aturan ini membuat produk rokok Indonesia sulit berkembang di negeri kanguru.
Head of Regulatory Affairs and International Trade PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita mengatakan, adanya aturan tersebut membuat produk rokok asal Indonesia dibedakan dengan produk dalam negeri Australia.
"Kami sangat men-support upaya yang telah dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena upaya untuk mencari keadilan supaya produk Indonesia tidak didiskriminasi. Termasuk upaya kemendag dalam mendorong kasus kemasan polos di Australia yang sekarang sedang jalan di WTO (World Trade Organization), kami dukung," ujar Elvira di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2014).
Meski ekspor produk Sampoerna yang masuk ke Australia relatif kecil, namun dengan pertumbuhan ekspor rokok yang terus meningkat, hal ini dinilai akan merugikan produk rokok Indonesia.
"Australia memang tidak besar, terbesar ke Malaysia. Kami ekspor ke 39 negara, tapi persentase sedikit karena bisnis di Indonesia besar, dibandingkan ekspor yang kecil," lanjut dia.
Elvira menjelaskan, pada periode 2009 -2013, nilai ekspor rokok Indonesia tumbuh sebesar 56 persen. Hal ini menunjukan rokok asal Indonesia terus berkembang bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di tingkat global.
"Ekspor Indonesia terus berkembang. Data dari 2009 ke 2013 naik sekitar 56 persen. Jadi industri tembakau merupakan industri ekspor yang berkembang. Itu yang perlu jadi perhatian pemerintah," tandasnya. (Dny/Ahm)
Produk RI Kena Diskriminasi, Ini Harapan Produsen Rokok
Manajemen PT HM Sampoerna Tbk mendukung upaya Kementerian Perdagangan mencari keadilan supaya produk di Indonesia tidak didiskriminasi.
diperbarui 01 Des 2014, 14:53 WIBDiterbitkan 01 Des 2014, 14:53 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketua KSSK: Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
Soal Kwarganegaraan Ganda Paulus Tannos, Yusril Tegaskan Buron KPK Itu Masih WNI
Sabana Prawirawidjaja Borong 40 Persen Saham CAMP dari Sang Anak, Ini Tujuannya
IRWATA Summit 2025 Bakal Digelar, Founder Proyek Blockchain dan Kripto Internasional Kumpul di Indonesia
Resep Kentang Goreng Renyah: Tips Membuat French Fries ala Restoran Fast Food
Apa itu STEM? Kenali Metode Pembelajaran Modern yang Integratif
Resep Ayam Goreng Ketumbar: Hidangan Lezat dengan Aroma Rempah Khas
Megawati Kritik Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto: Kalau Enggak Tahu Seni, Diam
Susah Payah, Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati Pastikan Tiket Semifinal Indonesia Masters 2025
Potret Megahnya Rumah Saif Ali Khan Suami Kareena Kapoor, Sempat Jadi Hotel hingga Rebutan dengan Pemerintah
Adu Gaya Aaliyah Massaid vs Mahalini Saat Ungkap Kehamilan
Mendag: Harga MinyaKita Mahal Gara-Gara Ulah Distributor