Burger Buto, Menu Frustasi Pembawa Kesuksesan Mike Ragnar

Mike Ragnar, sempat sangat frustasi karena usaha restorannya sangat sepi bertahun-tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Des 2014, 16:29 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 16:29 WIB
Burger Buto,
Mike Ragnar, sempat sangat frustasi karena usaha restorannya sangat sepi bertahun-tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kegigihan terbukti berbuah manis bagi Mike Ragnar. Setelah sempat sangat frustasi karena usaha restorannya sepi  selama bertahun-tahun, dia kemudian berhasil mencapai kesuksesan melalui restorannya berjuluk Kedai 27.

Kedai 27 mengalami masa krisis pada awal berdiri dan hampir bangkrut di tahun ke delapan. Namun, setelah menu Burger Buto keluar, kedai ini mendadak sangat ramai dan sukses sampai sekarang.

Saat ini Kedai 27 yang terletak di Jalan Sarangan no.27 terkenal dengan menu primadona Burger Buto. Burger berukuran raksasa ini menjadi menu andalan setiap pengunjung yang datang ke tempat ini.

Mike Ragnar, Pemilik dari Kedai 27 sempat membagikan kisahnya dalam menjalani bisnisnya melansir laman Studentpreneur, Kamis (4/12/2014):

Jatuh bangun usaha

Kedai 27 sebenarnya telah buka sejak lama. Namun perjalanannya tak menggembirakan bagi sang pemilik Mike Ragnar. Bahkan di tahun ke delapan, kedai ini sempat akan ditutup.

Bahkan dia sempat berjualan keliling agar mendapatkan pemasukkan tambahan bagi kedainya. Kala itu betapa sulitnya mendatangankan tamu ke Kedai 27, berjualan keliling untuk menutupi biaya operasional kedai pun dilakukan. "Yang penting adalah bagaimana kita terus fokus dan pantang menyerah dalam apapun yang kita lakukan," dia menuturkan.

Nah, di tengah kondisi frustasi, Mike terbersit membuat lagi satu panganan yang beda dari yang lain yakni Burger Buto.

Dia menyebut Burger Buto merupakan menu frustasi pembawa berkah karena penjualannya asal saja waktu itu berhubung kepepet dan Kedai 27 akan ditutup.  “Jual aja lah siapa tau Ada yang mau … “ ujar dia.

Mike mengakui tidak memiliki strategi marketing secara khusus karena semuanya berjalan secara tidak disengaja. Alhasil, berkat ketekunan usaha dan kerja keras, keberuntungan ada di pihak Mike. Hingga saat ini Kedai 27 tumbuh menjadi salah satu tempat wisata kuliner favorit di Kota Malang.

Menurut dia, dalam berbisnis kuliner, kita harus benar-benar paham terlebih dahulu dengan bisnis kita. Bagi Kedai 27, menjaga konsistensi kualitas seperti resep baku dan quality control begitu penting dalam segala aspek. Hal ini terus dilakukan semenjak Kedai 27 masih sepi hingga ramai sekarang ini.

Kendati porsi yang disajikan sangat besar namun harga yang dipatok untuk sajian dari Kedai 27 termasuk dalam kategori ekonomis. Bayangkan saja, mulai dari Rp 10 ribu pelanggan sudah bisa menyantap burger berukuran besar.

Mau berbagi dengan pihak lain

Jangan pernah segan untuk membagikan kiat dan kisah sukses yang kita alami. Mike sendiri saat ini aktif mengisi acara di komunitas dan kampus-kampus yang ada di Malang. Beliau juga tidak segan memberi masukan dan kiat berbisnis bagi orang-orang yang bertanya padanya.

 “Saya berangkat dari nol, saya tidak berpikir tentang keuntungan, saya merasakan cukup saat ini,” dia mengaku bahwa selama semua dilandasi rasa syukur dan doa, semua dapat dijalani walaupun banyak tantangan yang kita hadapi dalam berbisnis.(Nrm)


* Tulisan lengkap bisa dibaca di http://studentpreneur.co/

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya