Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memproyeksikan harga emas dunia belum akan beranjak dari level saat ini di kisaran US$ 1.200 sampai US$ 1.300 per troy ounce pada tahun depan. Kondisi tersebut diperparah dengan anjloknya harga-harga barang tambang lain sehingga menekan kinerja perseroan.
"Kalau emas akan bertahan di situ-situ saja, di harga US$ 1.200 sampai US$ 1.300 per troy ounce," ujar Direktur Utama Antam, Tato Miraza di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Dia memproyeksikan kinerja keuangan Antam masih akan mencatatkan kerugian karena merosotnya harga-harga barang tambang seiring penurunan permintaan dari Tiongkok karena pertumbuhan ekonomi tengah melesu.
"Sampai dengan Desember ini, kita masih minus karena 35 persen penjualan terpotong dari ekspor bahan mentah (ore), harga turun dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat serta stoknya belum habis," terangnya.
Tato optimistis, keadaan ini akan berbalik ke arah positif pada tahun depan lantaran proyeksi pertumbuhan ekonomi dynia berpotensi membaik, sehingga akan diikuti merangkaknya harga-harga komoditas.
"Mudah-mudahan tahun depan akan ter-cover karena kondisi pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih positif. Lalu kondisi harga karena stok ore di Tiongkok, bauksit ore makin sedikit, sehingga harga kembali bagus. Misalnya Nikel, kita perkirakan itu bisa US$ 8,5 sampai US$ 9 per pound," pungkas dia.
Tahun Depan Harga Emas Susah Bergerak
Direktur Utama Antam, Tato Miraza memproyeksikan kinerja keuangan Antam masih akan mencatatkan kerugian.
Diperbarui 12 Des 2014, 20:08 WIBDiterbitkan 12 Des 2014, 20:08 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
10
Berita Terbaru
Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Trek Joging di Tiga Taman Sekitar Gedung ASEAN
Ikuti Konklaf Pemilihan Paus Baru, Kardinal Suharyo Bertolak ke Vatikan pada 4 Mei
Pemakaman Paus Fransiskus: Sederhana, Namun Bermakna di Basilika Santa Maria Maggiore
Gelapnya Jakarta Satu Jam: Aksi 'Earth Hour' untuk Bumi yang Lebih Hijau
Menbud Fadli Zon Dinobatkan sebagai Bagian Keluarga Lamaholot di Flores Timur NTT
Ganjar Sebut Hasto Kristiyanto Masih Aktif Sebagai Sekjen PDIP
Komisi VII DPR Dorong RUU Kepariwisataan Baru ke Sidang Parlemen, Ini Isinya
Pelat Besi di Kolong Tol Dekat JIS Dicuri Maling, Satu Pelaku Diringkus
4 Santri Gontor Magelang Meninggal Akibat Tembok Kolam Ambruk, Kemenag Sampaikan Duka
Ryaas Rasyid Sebut Otonomi Daerah Strategi Memakmurkan Rakyat
MBG Dinilai Jadi Pengaplikasian Sila Kelima Bagi Anak Indonesia