Liputan6.com, Jakarta - Pabrik baja patungan Indonesia dan Korea PT Krakatau Steel-Posco (KP) di Cilegon, Banten meledak pada Senin (15/12/2014) sore.
Reaksi atas kejadian ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan akan melakukan pengkajian perihal ledakan tersebut. "Ini mau minta data dulu, mau minta laporan Dirjen," kata dia di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Sebab itu dia mengaku belum bisa menambil sikap dan langkah seperti apa yang akan dilakukan Kementerian Perindustrian terkait dengan kejadian ini.
Pihaknya ingin terlebih dulu mendapatkan laporan kondisi terkait insiden kecelakaan tersebut. "Saya mau minta laporannya dulu," ujar dia.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Krakatau Steel-Posco Christiawaty Ferania mengatakan tak ada korban dalam ledakan tersebut. Akan tetapi, pabrik yang diresmikan Mantan Presiden Susilo Yudhoyono (SBY) tahun lalu ini menelan 7 korban luka, dan 2 diantaranya mengalami luka serius.
"2 orang mengalami luka bakar yang parah itu langsung kami rujuk ke RS Krakatau Medika. Sementara yang luka ringan seperti kena percikan, sesak, shock itu ditangani di klinik kita," tandas dia.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di area Steel Making Plant (SMP), tempat proses pengolahan dari besi cair menjadi baja cair. Peristiwa itu berawal di areal SMP saat mesin pabrik tengah beroperasi menuangkan besi cair.
Pabrik baja terbesar di Asia Tenggara itu mengalami ledakan sekitar pukul 13.00 WIB. Asap tebal mengepul dari pabrik yang terletak di Jalan Raya Anyer, Kecamatan Ciwadan, Kota Cilegon itu. Warga pun dibuat kaget olehnya.(Amd/Nrm)
Advertisement