Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) menetapkan Sofyan Basir menjadi Direktur Utama yang baru menggantikan Nur Pamudji yang telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Sofyan bukan orang asing di kalangan BUMN mengingat dia sebelumnya adalah Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Namun tahukah anda bahwa menjadi Bos PLN ternyata memiliki gaji yang lebih rendah dibandingkan saat jadi Bos BRI?.
"‎Ya lebih besar BRI daripada PLN, 13 banding 11 lah kira-kira," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (24/12/2014).
Advertisement
Imam menjelaskan secara detail, dirinya kurang tau berapa kisaran gaji yang diterima para bos di dua perusahaan BUMN yang memiliki beda lini bisnis itu.
Hanya saja dia membenarkan estimasi dimana gaji Dirut BRI sekitar Rp 180-Rp 190 juta per bulan, sedangkan gaji Dirut PLN adalah antara Rp 150-Rp 160 juta per bulan.
"Kira-kira segitu, tapi lebih tepatnya tanyakan ke Deputi masing-masing, saya lupa pasnya," kata dia.
Sementara di kesempatan terpisah, usai diumumkan oleh Rini di Kantor Kementerian BUMN, Sofyan menjelaskan alasan dirinya menerima jabatan sebagai orang nomor satu di PLN tersebut lebih dikarenakan tantangan.
‎
"Ini tantangan dari saya, sesuatu yang berbeda, istilah saya berbeda ini tantangan," ungkap Sofyan.
Meski dengan lini bisnis yang berbeda, namun cakupan lini bisnis PLN tidak jauh beda dengan BRI yang sudah sampai ke seluruh pelosok Indonesia. Selain itu dari jumlah pengelolaan menejemen, jumlah karyawan PLN juga setara dengan di BRIyang sekitar 125 ribu karyawan.
Hal inilah yang menjadi tantanga‎n Sofyan dimana mengimplementasikan budaya-budaya baik di BRI ke PLN. (Yas)