Anjloknya Harga Minyak Berimbas ke Industri Mebel

Saat ini pasar mebel dan furnitur dunia mencapai US$ 122 miliar.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jan 2015, 20:06 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2015, 20:06 WIB
Kilang Minyak
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Meski tidak memiliki keterkaitan secara langsung, namun penurunan harga minyak dunia dinilai akan memberikan dampak negatif terhadap produk mebel dan furnitur dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), Abdul Sobur menjelaskan, penurunan harga ini akan dampaknya terbesar kepada tingkat pengangguran sebab  perusahaan multinasional migas banyak yang gulung tikar terutama untuk skala kecil dan menengah.

"Ini ada pengaruhnya ke daya beli tidak hanya ke furnitur tapi ke semua komoditas. 2015 tahun yang rawan," ujarnya di Jakarta, Senin (19/1/2015).

Dia menjelaskan, saat ini pasar mebel dan furnitur dunia mencapai US$ 122 miliar. Dengan pelemahan minyak, angka ini diperkirakan juga akan mengalami penurunan.

"Tapi kan di negara berkembangkan tetap tumbuh. Saya belum bisa prediksi apa secara keseluruhan turun, nanti di Juni kita lihat. Tapi sekarang jelas dengan banyaknya yang di-PHK otomatis pengaruhnya kepada daya beli. Sisa bertahan di US$121 miliar untuk global saja sudah bagus," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya