Menteri Susi: Banyak Orang Pikir Saya Mau Bunuh Semua Nelayan

Menteri Susi menjelaskan, negara lain harus lihat Indonesia sebagai negara besar yang mampu menjaga lingkungan lautnya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 20 Jan 2015, 11:59 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2015, 11:59 WIB
Keterangan Menteri Susi terkait Penangkapan Ikan Ilegal
Menteri Susi Pudjiastuti mengaku telah menangkap 22 kapal penangkap ikan berukuran besar dari Tiongkok karena menyalahi aturan penangkapan ikan di perairan Indonesia, Senin (8/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menghentikan tindakan pencurian ikan (illegal fishing) tampaknya akan menjadi perjalanan panjang. Melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi akan menandatangani seluruh regulasi yang diperlukan dan berkaitan dengan seluruh praktrek penangkapan ikan di Tanah Air.

"Banyak orang pikir saya mau bunuh semua nelayan (pelaku illegal fishing) hidup-hidup. Ya, untuk saat ini, seminggu, dua minggu, sebulan dua bulan ke depan. Ini akan jadi perjalanan panjang," katanya di acara Indonesia-American Network di Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Dengan tegas Susi mengatakan, bahwa penenggelaman kapal yang selama ini dia lakukan merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia dalam melindungi wilayah kelautannya.

Dia menjelaskan, negara lain harus lihat Indonesia sebagai negara besar yang mampu menjaga lingkungan lautnya.

Susi hanya ingin Indonesia dikenal dan dihargai sebagai negara besar yang bertanggungjawab atas kelautannya.

"Jika kita tidak bisa menjaga laut sendiri, seluruh bisnis perikanan bisa tutup dalam 10 tahun ke depan. Tak ada yang tertinggal kecuali negara lain akan memandang kita sebagai bangsa yang lalai," pungkasnya.

Susi Pudjiastuti juga meminta seluruh masyakat Indonesia untuk mendorong berbagai aksinya menentang illegal fishing melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. (Sis/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya