RI Kekurangan Tenaga Kerja Sesuai Kebutuhan Industri

Pada sektor perhotelan saja, setiap tahun setidaknya mengalami kekurangan tenaga kerja terampil dalam bidang perhotelan.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Jan 2015, 16:47 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 16:47 WIB
Diskusi Kerjasama Ekonomi Asean 2015
KADIN, CORE Indonesia dan CSIS menjadi narasumber dalam 'Focus Group Discussion' yang digelar Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI, Jakarta, Selasa (2/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta untuk lebih intensif membenahi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terampil dan siap pakai jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Haryadi Sukamdani mengatakan, tiap tahunnya, masing-masing sektor usaha di Indonesia selalu mengalami kekurangan tenaga kerja yang terampil dalam masing-masing sektor.

Dia mencontohkan, pada sektor perhotelan saja, setiap tahun setidaknya mengalami kekurangan tenaga kerja terampil dalam bidang perhotelan.

"Misal untuk perhotelan, kita melihat bahwa sekarang terjadi kekurangan hampir 30 persen dari kebutuhan di industri ini, jadi terjadi kekosongan. Belum lagi misalnya industri otomotif. Kita kekurangan tenaga yang menguasai," ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015).

Haryadi mengatakan bahwa permasalahan ini banyak disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah lulusan dari perguruan tinggi atau sekolah kejuruan tertentu yang siap bekerja dengan kebutuhan tenaga kerja dari sektor tertentu.

"Masalahnya kualifikasi dari tenaga lulusan perguruan tidak ini tidak siap pakai. Ini butuh link and match dengan kebutuha indistrinya supaya para lulusan siap untuk berikan kontribusi kepada industri," tandasnya. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya