Relawan Minta Jokowi Ganti Menteri Ekonomi Tak Kompeten

Dari hasil evaluasi 100 hari masa kerjanya ini, Jokowi dapat mereshuffle para menterinya terutama yang menaungi ekonomi yang tidak tepat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Jan 2015, 18:39 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2015, 18:39 WIB
Sidang Perdana Kabinet Kerja Jokowi-JK
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada para Menteri Kabinet Kerja saat sidang perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Jokowi menilai bahwa hingga menjelang 100 hari masa Pemerintahan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, tidak ada kebijakan-kebijakan yang bersifat tepat, baik dari Jokowi-JK langsung atau melalui menteri-menterinya.

Maka dari itu, diharapkan dari hasil evaluasi 100 hari masa kerjanya ini, Jokowi dapat mereshuffle para menterinya terutama yang menaungi ekonomi yang tidak memiliki skema tepat, seperti Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said.

"Sudirman dan Rini jelas tidak memahami nawacita dan trisakti bung karno karena mereka berpaham neolib. Tidak ada kebijakan menteri-menteri yang bersifat antisipatif dan responsif," kata Relawan Jokowi Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Dia pun mengaku mendengar kabar yang menyebutkan bahwa Sudirman Said dan Rini Soemarno akan direshuffle.

"Infonya, Sudirman dan Rini akan di reshuffle. Semoga hal itu benar. Karena keduanya saya kira tidak memiliki skema dalam perencanaan tata kelola migas kita yang sedang krisis ini," ujarnya.

Ia menegaskan, semua kebijakan yang dilakukan menteri-menterinya ini tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam visi misi Jokowi.

"Maka dari itu penting untuk dilakukan reshuffle kepada para menteri yang neolib itu. Daripada melengserkan Jokowi, lebih tepat melengserkan menteri-menterinya yang neolib itu. Karena terlalu mahal harganya jika melengserkan Jokowi," ucap pria yang juga selaku Direktur Eksekutif Energy Watch itu. (Amd)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya