Liputan6.com, Jakarta Hutang sering kali menjadi beban yang berat bagi banyak orang, baik secara finansial maupun emosional. Dalam menghadapi kondisi ini, banyak orang mencari berbagai cara untuk melunasi hutang mereka, mulai dari strategi keuangan hingga usaha tambahan. Namun, selain usaha lahiriah, doa juga menjadi salah satu ikhtiar batin yang diyakini dapat membantu meringankan beban dan membuka jalan menuju pelunasan hutang.
Doa pelunas hutang merupakan bentuk permohonan kepada Tuhan agar diberikan kelapangan rezeki serta kemudahan dalam menyelesaikan kewajiban finansial. Dalam berbagai ajaran agama, terdapat doa-doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Selain itu, doa juga dapat memberikan ketenangan batin sehingga seseorang dapat berpikir lebih jernih dalam mencari solusi atas permasalahan keuangan yang dihadapinya.
Advertisement
Baca Juga
Dengan menggabungkan doa, usaha yang sungguh-sungguh, dan pengelolaan keuangan yang baik, harapan untuk melunasi hutang menjadi lebih besar. Keyakinan dan kesabaran dalam menjalani proses ini sangat penting agar tidak mudah putus asa. Oleh karena itu, doa bukan hanya sekadar permohonan, tetapi juga menjadi bentuk penguatan diri agar tetap optimis dan bersemangat dalam menghadapi tantangan keuangan.
Advertisement
Utang adalah permasalahan yang membebani banyak orang. Beban utang bisa sangat menyiksa bagi yang mengalaminya. Diceritakan bahwa salah satu sahabat Rasulullah SAW pernah mengalami kesulitan akibat utang hingga memilih mengurung diri di rumah. Kebetulan, hari itu adalah hari Jumat. Karena begitu takut bertemu dengan pemberi pinjaman, sahabat tersebut tidak menghadiri sholat Jumat. Sahabat yang mengalami hal ini adalah Muadz bin Jabal.
Dalam Islam, selain berusaha secara lahiriah dengan bekerja keras untuk melunasi utang, upaya batin seperti doa dan amalan juga sangat dianjurkan. Berikut adalah lafal doa untuk melunasi utang yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH), yang dianjurkan untuk diamalkan sebelum tidur.
Doa Cepat Lunas Utang dari Ustadz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat, yang akrab disapa UAH, dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Adi Hidayat Official melalui laman dompetdhuafa.org, menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa khusus agar terbebas dari utang kepada para sahabat dan umatnya.
Perkataan Nabi ini tercatat dalam kitab Shahih Muslim karya Al Imam Muslim bin Al Hajjaj Nabil Husein, tepatnya pada topik ke-48 yang membahas zikir, doa, taubat, dan istigfar, dalam hadis nomor 2713. Doa ini merupakan ajaran langsung dari Rasulullah SAW kepada umatnya untuk memohon kepada Allah SWT agar dibebaskan dari jeratan utang serta beban finansial lainnya.
Berikut bunyi hadisnya:
Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.”
Artinya:
“Ya Allah yang mencipta, merawat, dan mengatur langit dan Bumi, Rabb dari ‘Arsy yang agung itu, Allah Tuhan kami yang merawat kami dan juga merawat segala hal, yang menumbuhkan bebijian dan tetumbuhan, yang telah menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur’an sebagai pembeda. Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari segala keburukan dan Engkau Yang Mahakuasa untuk dapat menentukan segala hal terjadi. Duhai Allah Engkaulah yang paling awal dan tidak ada sebelumnya apa pun itu, dan Engkaulah yang paling akhir dan tidak ada setelah itu apa pun, dan Engkaulah yang nyata dan tidak ada yang meliputi-Mu di atas-Mu apa pun itu, dan Engkaulah yang batin dan tidak ada selain-Mu apa pun. Ya Allah kami mohon anugerahkan kecukupan rezeki untuk melunasi utang-utang kami hamba-Mu ya Allah dan bebaskan kami dari kefakiran. Mohon anugerahkan kami keluasan rezeki untuk melunasi utang-utang dan lepaskan kami dari kefakiran.”
Advertisement
Dianjurkan untuk Diamalkan Sebelum Tidur
Dalam kajiannya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa doa ini sebaiknya diamalkan sebelum tidur. Caranya adalah dengan berbaring menghadap ke kanan dan membaca doa ini setelah terlebih dahulu membaca doa-doa perlindungan.
Beliau menyebutkan bahwa riwayat doa ini berasal dari Suhail, yang diterangkan oleh Abu Shalih, dan tersambung hingga sahabat Abu Hurairah RA. Doa ini diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Awal hadis tersebut berbunyi:
"Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, dia berkata: ‘Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bahwa jika salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan, lalu mengucapkan (doa agar terbebas dari utang).’”
Ustaz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk rutin membaca doa ini setiap malam sebelum tidur, selain membaca doa-doa perlindungan lainnya.
Lebih lanjut, UAH menekankan pentingnya mengamalkan doa ini dengan sungguh-sungguh, penuh kekhusyukan, serta dengan harapan yang tulus kepada Allah SWT. Dengan begitu, insyaallah, Allah akan mengabulkan doa kita dan membebaskan kita dari jeratan utang.
“Maka ini nampaknya jadi pengetahuan baru untuk kita memohon kepada Allah agar dibebaskan dari jeratan utang dan kefakiran. Semoga bisa dibacakan dengan penuh kekhusukan, penuh harap, memohon kepada Allah sang pemberi rezeki, yang merawat kita, memenuhi segala kebutuhan, mencukupkan segala hal, menyehatkan, dan memberikan perlindungan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Mengapa Hutang Wajib Dibayar dalam Islam?
Dalam Islam, hutang wajib dibayar karena merupakan amanah dan tanggung jawab yang harus ditunaikan. Islam sangat menekankan keadilan dalam bermuamalah, termasuk dalam urusan keuangan. Ketika seseorang berhutang, ia memiliki kewajiban moral dan agama untuk mengembalikan pinjaman tersebut kepada pemberi hutang. Rasulullah ﷺ bersabda,
"Jiwa seorang mukmin tergantung pada hutangnya hingga dilunasi." (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa hutang yang belum dibayar bisa menjadi penghalang bagi seseorang di akhirat.
Selain itu, melunasi hutang juga mencerminkan sikap jujur dan bertanggung jawab. Islam mengajarkan bahwa seseorang harus berusaha semaksimal mungkin untuk membayar hutangnya dan tidak boleh dengan sengaja menunda pembayaran tanpa alasan yang sah. Bahkan, dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 282), Allah memerintahkan untuk mencatat utang-piutang agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari. Ini menunjukkan betapa seriusnya Islam dalam menjaga hak-hak setiap individu dalam transaksi keuangan.
Hutang yang tidak dilunasi dapat menjadi beban baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari, hutang yang menumpuk dapat menyebabkan kesulitan finansial dan mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga maupun lingkungan sosial. Sementara itu, di akhirat, hutang yang belum dibayar bisa menjadi tuntutan yang harus diselesaikan sebelum seseorang masuk ke surga. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk segera melunasi hutangnya atau, jika mengalami kesulitan, berusaha mencari solusi seperti meminta keringanan atau berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam pelunasannya.
Advertisement
