Dirusak Oknum, PLTU Pangkalan Susu Stop Beroperasi

Sejak 17 Februari 2014 pukul 21.30 WIB, PLTU tersebut tidak bisa melayani masyarakat Sumut karena adanya oknum yang menggergaji bagian tower

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Feb 2015, 18:26 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2015, 18:26 WIB
PLTU Tarahan
(foto: PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan adanya gangguan operasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, Sumatera Utara karena adanya oknum yang merusak menara.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto menyatakan, di tengah upaya PLN mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara, di antaranya dengan penyelesaian pembangunan PLTU Pangkalan Susu 2x200 megawatt (MW), ada oknum yang berusaha merusak upaya tersebut.

Sejak Selasa malam, 17 Februari 2014 pukul 21.30 WIB, PLTU tersebut tidak bisa melayani masyarakat Sumatera Utara karena adanya oknum yang menggergaji bagian tower.

"Menyebabkan tower nomor 214, 215 dan 216  yang berada di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, persis di lokasi di dekat PLTU Pangkalan Susu roboh," kata Bambang, di Jakarta, Kamis (19/2/2015).

Dari penelusuran petugas Kepolisian Sektor Pangkalan Susu dan Koramil Pangkalan Susu bersama petugas PLN, ditemukan banyaknya member tower (main bracing) yang hilang, menyebabkan kekuatan struktur tower menjadi labil dan akhirnya roboh terkena angin.

"Diduga penggergaijan oleh orang tidak dikenal sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu," ungkap Bambang.

PLTU Pangkalan Susu unit 2 sudah beroperasi sejak April 2014 dan unit 1 saat ini sedang dalam proses pengujian. Sedangkan transmisi 275 kilo Volt (kV) yang menghubungkan PLTU Pangkalan Susudengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Binjai sepanjang 70 km sebanyak 217 tower sudah beroperasi sejak tanggal 12 April 2014 untuk sirkit nomor 1. Sirkit nomor 2 beroperasi sejaktanggal 24 Desember 2014. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya