BRI Sebar 35 Ribu Agen Keliling ‎di Daerah Terpelosok RI

Ada 70 ribu desa di seluruh Indonesia yang harus mendapat pelayanan akses keuangan dari perbankan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Mar 2015, 11:36 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 11:36 WIB
BRI
BRI (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Program layanan bank tanpa kantor cabang atau branchless banking ‎terus direalisasikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Layanan tanpa kantor cabang ini menjangkau seluruh masyarakat yang tinggal di pelosok daerah guna memperluas akses keuangan di seluruh Indonesia.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BRI, Asmawi Syam ‎menjelaskan, perseroan telah menempatkan ribuan agen keliling yang akan melayani akses keuangan masyarakat di daerah terpencil. Targetnya satu agen keliling untuk setiap desa.

"Saat ini, kami sudah ada 20 ribu agen keliling atau branchless banking dari target 35 ribu agen pada tahun ini. Jadi setiap dua desa, ada satu agen keliling layanan keuangan yang kami tempatkan di remote area," ujar dia dalam Microfinance Forum di Hotel JS. Luwansa, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Asmawi mencatat, ada 70 ribu desa di seluruh Indonesia yang harus mendapat pelayanan akses keuangan dari perbankan, terutama memberikan pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam hal ini, pihaknya juga menggandeng perusahaan telekomunikasi.

Akses microfinance untuk pelaku usaha kecil dan menengah, sambungnya, harus dapat memberikan dampak positif dari aspek keuangan dan sosial. ‎Pada 1984, kata dia, BRI melakukan studi dampak sosial untuk mengukur sejauh mana imbas microfinance. Riset ini dijalankan tim Harvard Internasional Development termasuk Komisaris BRI Mustafa Abubakar ikut dalam riset ini.

"Kesimpulannya, kredit mikro saat 2012 membuat kenaikan omzet usaha mikro rata-rata 84,8 juta per tahun dan aset naik rata-rata 24,70 juta per tahun. Angka ini jauh lebih besar‎ dari kenaikan omzet pada kajian 2009 sebesar Rp 38 juta per tahun dengan aset Rp 1,2 juta per tahun‎," jelasnya.

Asmawi mengatakan, BRI akan meluncurkan satelit pada awal 2016. Dengan satelit tersebut, perbankan pelat merah ini dapat lebih mendorong bisnis penyaluran kredit mikro. Tujuannya memajukan dunia usaha mikro, pelaku industri dalam mendorong ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya