RI Bakal Jadi Pasar Perjalanan Udara Terbesar ke-6 di Dunia

RI memerlukan masterplan yang mengacu pada standar global dan meningkatkan kerjasama para pelaku bisnis penerbangan termasuk pemerintah

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Mar 2015, 14:22 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 14:22 WIB
Citilink Tambah Frekuensi Penerbangan
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - International Air Transport Association (IATA) meminta para pelaku bisnis penerbangan di Indonesia untuk ikut mengembangkan masterplan aviasi berdasarkan standar global guna memastikan industri penerbangan domestik menampilkan kinerja terbaiknya.

Terlebih lagi, Direktur Jenderal dan CEO International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler mengatakan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar.

"Pada 2034, Indonesia diprediksi dapat menjadi pasar travel penerbangan terbesar ke-6 di dunia. Dengan begitu, 270 juta penumpang diperkirakan terbang ke, dari, dan melalui Indonesia," ujar Tyler saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Angka tersebut setara tiga kali lipat dari total penumpang pesawat Indonesia saat ini. Dalam hal ini, Tyler juga menjelaskan pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan sektor penerbangan Indonesia.

"Perlu peran besar dari kalangan industri penerbangan termasuk pemerintah untuk membuat sektor aviasi berkembang," ujarnya.

Tyler mengatakan, Indonesia memerlukan masterplan yang mengacu pada standar global dan meningkatkan kerjasama para pelaku bisnis penerbangan termasuk pemerintah.

Menurutnya, masterplan yang dibuat harus mengatur visi terkait tiga prioritas utama bisnis penerbangan yaitu keamanan, kapasitas dan regulasi.
"Dan tentu saja, itu semua harus diikuti dengan serangkaian tindakan nyata," tandasnya. (Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya