RI Jadikan WEF Tempat Promosikan Investasi yang Murah

Indonesia juga kekurangan tenaga guna mempromosikan sektor investasi kepada dunia internasional.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Apr 2015, 14:55 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 14:55 WIB
 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan ajang World Economic Forum on East Asia yang berlangsung di Jakarta merupakan media yang cocok untuk mempromosikan investasi yang murah.

Sebabnya saat ini Indonesia juga kekurangan tenaga guna mempromosikan sektor investasi kepada dunia internasional. Ajang ini dinilai akan sangat membantu promosi tersebut.

"Nah kita ini sebenarnya kurang PR (public relation). Dan program seperti ini adalah PR publik yang paling murah," ujarnya di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Menurut dia, para peserta yang mengikuti WEF membayar sendiri kebutuhannya selama mengikuti ajang tersebut. Ini dinilai mampu menghemat anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah dalam penyelenggaran ajang ini.

"Karena diorganisir oleh WEF, peserta membayar sendiri. Kita cuma sediakan makan malam satu kali, tadi malam. Yang lain mereka bayar sendiri. Kemudian yang datang kali ini 800 peserta, padahal maksimal 600 peserta. Ini kesempatan paling bagus untuk jelaskan Indonesia," lanjutnya.

Sofyan mengakui ajang ini bukan tempat yang ditujukan untuk membicarakan investasi secara serius. Sehingga pemerintah tidak menargetkan kesepakatan investasi yang bisa dicapai selama WEF berlangsung.

"Kali ini pertemuan para pebisnis, partnership, pemerintah, swasta, civil society. Program seperti ini nggak bisa diharapkan langsung berapa komit. Karena ini bukan forum seperti itu," katanya.

Namun, dengan melalui WEF diharapkan para investor asing mengetahui iklim investasi di Indonesia sehingga akan membawa dampak jangka panjang.

"Tapi mereka tahu iklim di Indonesia. Mereka tahu kualitas pemerintah Indonesia, apa yang akan kita lakukan. Mereka akan membuat keputusan bisnis akan sangat membantu apakah akan investasi di Indonesia atau tidak," tandasnya. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya