Pertamina Diminta Hapus Premium Dalam 6 Bulan

Upaya ini seiring peredaran BBM baru berkadar oktan 90 bernama Pertalite.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Apr 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2015, 07:40 WIB
Ilustrasi Minyak Pertamina
Ilustrasi Minyak Pertamina (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mendesak PT Pertamina (Persero) untuk melenyapkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Upaya ini seiring peredaran BBM baru berkadar oktan 90 bernama Pertalite.

"Idealnya Premium benar-benar hilang enam bulan lagi. Jangan sampai tahunan, karena kelamaan," ucap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Namun, sambungnya, Pertamina tentu mempunyai program jangka menengah panjang yang menargetkan waktu tepat penghapusan Premium di Indonesia dan beralih ke BBM berkualitas baik, sekelas Pertamax atau RON 92 seperti di negara-negara Eropa.

"Tapi penghilangan Premium perlu studi Pertamina secara matang," kata Agus.

Dia mendukung langkah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas itu untuk meluncurkan produk BBM baru Pertalite pada bulan depan. "Bagus, karena kalau Premium langsung dihapus sekaligus, tidak bertahap, masyarakat bisa ribut," tegasnya.

Agus menjelaskan, dengan RON lebih tinggi dibanding Premium meski masih di bawah Pertamax, varian Pertalite sangat sepadan bila dijual seharga Rp 8.000 sampai Rp 8.300 per liter.

"Tapi Pertamina harus meyakinkan ke publik bahwa kualitas Pertalite benar-benar bagus. Perbaiki layanan, jadi perlu diteliti bandingkan dengan kualitas BBM dengan merek lain," tutur Agus.

Seperti diketahui, Pertamina memastikan akan meluncurkan produk terbarunya yang dinamakan Pertalite pada Mei 2015. Produk BBM baru ini nantinya memiliki kadar RON 91.

Pertalite ini akan memiliki kualitas lebih baik daripada premium, mengingat kadar RON di premium hanya 88. Namun produk ini memiliki kualitas lebih rendah dibanding Pertamax yang memiliki RON 92.

‎Pertalite merupakan produk asli pengembangan Pertamina. Pertalite ini dipasarkan sebagai BBM transisi karena ke depan untuk jenis Premium secara perlahan akan lenyap dari pasaran. Hingga saat ini hanya Indonesia yang masih menggunakan BBM dengan kandungan RON 88 di dunia.(Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya