Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, penerapan investasi menuju ekonomi hijau di Indonesia membutuhkan pendanaan yang besar. Anggaran tersebut tidak bisa dipenuhi dari Indonesia sehingga membutuhkan peran serta dari negara asing.
Kepala Staf Kepresidenan RI, Luhut Panjaitan mengungkapkan, pemerintah mempunyai peran besar dalam mendidik dan mengubah pemikiran masyarakat terkait penggunaan energi batubara pada pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (MW).
"Dari 35 ribu MW pembangkit listrik, sebesar 60 persen masih pakai energi batu bara. Kita sedang mempromosikan energi panas bumi dengan potensi jauh lebih tinggi dibanding batubara," kata dia di acara 'Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity' di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Lebih jauh Luhut mencontohkan, hutan di Kalimantan Barat khususnya Pontianak saat ini gundul karena adanya investasi non ramah lingkungan. Hewan langka seperti Orang Utan pun kabur dari habitatnya.
"Pada 20-30 tahun lalu, saya pergi ke Pontianak, Kalbar masih banyak hutan, dan populasi Orang Utan pun banyak. Tapi kini, enggak ada lagi. Ini harus segera diatasi," paparnya.
Indonesia, lanjut dia, sangat menyadari permasalahan pelestarian lingkungan sehingga membutuhkan kebijakan baru dari pemerintah terkait hal ini. Memberi insentif kepada investasi hijau dari asing yang masuk ke Indonesia.
"Terjadi penangkapan ilegal pun karena lingkungan kita yang rusak. Tapi memperbaiki dan membenahinya butuh dukungan, butuh keuangan dan butuh bantuan teknis dari negara lain. Jangan khawatir Presiden saya sangat komitmen dengan lingkungan, tapi kita butuh bantuan keuangan," tegas Luhut.
Sementara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengaku, praktik bisnis yang ramah lingkungan sudah diterapkan sejak dulu. Namun pemerintah perlu meyakinkan bahwa setiap proyek investasi yang masuk ke Indonesia tidak merusak lingkungan.
"Untuk investasi hijau harus membuat perubahan mendasar, dan peraturan yang mendukung. Serta butuh rangsangan insentif sehingga investasi yang masuk bisa mengurangi risiko banjir, melestarikan lingkungan seperti di 15 kawasan industri di Indonesia yang direncanakan pemerintah," tukas Suryo.(Fik/Ndw)
Pacu Investasi Hijau, RI Minta Bantuan dari Negara Asing
Pemerintahan Jokowi menyatakan, penerapan investasi menuju ekonomi hijau di Indonesia membutuhkan pendanaan yang besar.
diperbarui 27 Apr 2015, 11:40 WIBDiterbitkan 27 Apr 2015, 11:40 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Tips Hemat Uang yang Efektif untuk Mengatur Kondisi Finansial Anda
Tips Agar Tidak Mudah Marah Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Tips Menjadi Siswa Berprestasi di Sekolah yang Efektif dan Inspiratif
Tips Menyelamatkan Diri dari Tsunami: Panduan Lengkap untuk Keselamatan
Mengenal Frugal Living yang Ramai di Medsos Usai PPN 12% Tetap Berlaku 2025
VIDEO: Lahan Digali Tanpa Izin, Pengusaha Laporkan Calon Bupati Musi Banyuasin
Tips Menjadi Reseller Pemula, Panduan Lengkap Memulai Karis Berbisnis
Doa Bapa Kami Bahasa Batak, Pahami Makna & Bacaan Lengkap Terjemahannya
Pemerintah Bakal Resmikan 12 Kawasan Perumahan hingga Januari 2025
Tips Atasi Hidung Tersumbat, Cara Efektif Melegakan Pernapasan
15 Tips Sukses Jualan Online untuk Pemula, Menarik Dipelajari
Tips Agar Tidak Ngantuk Saat Belajar, Bantu Tingkatkan Fokus dan Produktivitas