Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serius mendorong perdagangan batu akik di Indonesia maupun mancanegara. ‎Caranya mulai dari menggelar pameran batu akik hingga mencarikan pasar ekspor yang membuat perhiasan batu akik asal Indonesia terkenal di dunia internasional.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin ingin mempertahankan demam batu akik di pasar dalam negeri agar tetap ‎menyumbang transaksi besar setiap hari. "Kami akan gelar pameran supaya booming batu akik tidak hilang. Jangan cuma sesaat seperti tanaman gelombang cinta," ujar dia saat ditemui di acara Tropical Landscapes Summit, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Dukungan lain dari Kemenperin, Saleh mengatakan, menggarap pasar ekspor batu akik di luar negeri. Seperti diketahui ekspor perhiasan dan permata asal Indonesia telah melanglang buana ke berbagai negara, termasuk Swiss. Saleh pun terus mendorong kreativitas para perajin batu akik agar menciptakan desain menarik sesuai keinginan pasar global.
Advertisement
"Kami dorong desainnya supaya lebih bagus. Setelah itu, kami carikan akses pasar agar batu akik bisa menembus pasar global," papar dia.
Sebelumnya Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, nilai ekspor perhiasan dan permata dari 2010-2014 melonjak sebesar 26,8 persen.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, ekspor perhiasan dan permata pada tahun lalu senilai US$ 4,6 miliar. Sementara pada 2010, realisasinya baru US$ 2,9 miliar. Perhiasan dan permata itu mencakup batu akik jadi, bukan gelondongan.
"Batu akik di dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tidak ada. Jadi ekspornya tidak boleh gelondongan tapi harus sudah jadi perhiasan," ungkap Nus.
Perhiasan dan permata Indonesia, kata dia, diekspor ke berbagai negara tujuan dunia. Diantaranya Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Swiss.
Bahkan ekspor perhiasan dan permata ke Swiss menyumbang peningkatan sampai 30 kali lipat. Negara lain sangat tertarik dengan desain perhiasan dan permata Indonesia.
"Daya saing dari produk perhiasan kita ke arah desain, misalnya di Bandara Dubai. Banyak emas dan perhiasan batu permata kita dijual di sana. Saya juga melihat sendiri produksinya di Bandung," papar dia.
Nus mengaku, pemerintah terus agresif mempromosikan produk perhiasan dan permata asli Indonesia seperti rutin menggelar pameran di Hong Kong. "Pameran perhiasan dan permata di Hong Kong sangat besar, semua pembeli tumpah ruah di sana," pungkas dia. (Fik/Ahm)