Ekonomi Melambat, Jokowi Panggil Menkeu dan Gubernur BI

BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi hanya 4,71 persen pada kuartal I 2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Mei 2015, 09:20 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2015, 09:20 WIB
Jokowi Beri Penghargaan Kepada 23 Kepala Daerah Berprestasi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara pemberian penghargaan kepada sejumlah kepala daerah yang berprestasi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/4/2015). Penghargaan ini diberikan dalam rangka hari otonomi daerah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu pagi ini.

Dari pantauan Liputan6.com di Istana Kepresidenan, Agus Marto datang lebih dahulu dengan didampingi Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memasuki kantor presiden pada pukul 08.50 WIB.

Setelah Agus dan And‎i memasuki ruangan, selang 10 menit kemudian Menteri Keuangan juga menyusulnya. Ditanya mengenai apa yang akan dibahas pagi ini, Menkeu belum menyampaikan kepastiannya. "Nanti saja," kata Bambang sambil memasuki kantor presiden, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 tercatat 4,71 persen secara Year on Year (YoY), menurun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,02 persen.
‎Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi melambat pada periode ini sejalan dengan berbagai indikator yang dipantau oleh Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
‎

"Pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 terutama didorong melemahnya kinerja  beberapa komponen permintaan domestik seperti konsumsi lembaga non profit, konsumsi pemerintah dan investasi pada sektor bangunan," kata Tirta.
‎

Penyerapan belanja pemerintah belum optimal terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara- Perubahan (APBN) 2015 yang baru disahkan. Selain itu, belanja di sepuluh kementerian dan lembaga juga belum terealisasi.
‎

Sementara itu, penurunan yang terjadi pada pertumbuhan konsumsi lembaga non profit terutama akibat lebih rendahnya belanja pada periode ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sangat besar dengan ada belanja pemilu (base effect).
‎

"Pada investasi bangunan, pelemahan diakibatkan oleh masih adanya sikap wait and see sektor swasta dan masih belum berjalannya proyek-proyek pemerintah," tegas Tirta.
‎

Di sisi eksternal, kinerja ekspor juga menurun sejalan dengan masih lemahnya permintaan dan turunnya harga komoditas dunia. Sementara itu, pertumbuhan impor mengalami penurunan cukup dalam sejalan dengan melemahnya perkembangan permintaan domestik.
‎

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mulai kembali meningkat pada kuartal II 2015. Pengeluaran pemerintah diperkirakan meningkat mulai kuartal II 2015 dan seterusnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.‎ (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya