JK Resmikan Program Jaring di Kampung Halaman

Sektor perikanan dinilai akan semakin menarik dengan delapan bank kompak mendukung pembiayaan lewat program Jangkau, Sinergi dan Guideline.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Mei 2015, 09:52 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 09:52 WIB
OJK
(Foto: Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan meresmikan peluncuran program Jangkau, Sinergi dan Guideline atau program Jaring yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peresmian program tersebut dilaksanakan di Dermaga Boddia, Kecamatan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan.

Salah satu jajaran direksi bank BUMN yang turut hadir, yaitu Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam mengatakan, dengan adanya program ini diharapkan mampu menggairahkan kembali sektor perikanan, terutama di wilayah-wilayah pesisir.

"Dengan Jaring, kalau delapan bank sama-sama bergerak, sektor perikanan akan semakin menarik bagi nelayan," ujar Asmawi di Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (11/10/2015).

Dia menjelaskan, selama ini skema kredit bagi nelayan masih sangat terbatas. Hal ini lantaran pemberian kredit bagi kalangan nelayan dianggap memiliki risiko lebih tinggi. Namun, dengan adanya program jaring ini, risiko tersebut bisa ditekan seminimal mungkin.

"Dengan adanya program Jaring ini, kita mengurangi risiko. Kalau dulu nelayan tangkap kemudian jual di TPI (tempat pelelangan ikan). Tapi kalau mereka masuk (ikan dijual) ke industri, risiko akan berkurang," lanjutnya.

Asmawi menyatakan, BRI menargetkan tingkat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di sektor maritim sebesar 2 persen. Hal tersebut tentu akan ditekan seminimal mungkin. "Kita melihat NPL 2 persen. Bahkan kalau sukses bisa kita tekan," kata dia. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya