Uni Emirat Arab Siap Pasok Minyak ke Indonesia

Caranya melalui pembelian langsung antar BUMN perminyakan dua negara tanpa perantara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2015, 16:23 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 16:23 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) bersedia memasok minyak mentah untuk Indonesia. Caranya melalui pembelian langsung antar badan usaha milik negara (BUMN) perminyakan dua negara tanpa perantara.

Penawaran tersebut diungkapkan secara langsung oleh Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui dalam pertemuan bilateral dengan delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.

Di sela-sela pertemuan 6th International OPEC Seminar di Hofburg Palace, Wina, Austria, delegasi Indonesia melakukan pertemuan dengan beberapa negara untuk menjajaki kerja sama di bidang minyak dan gas (migas), antara lain dengan pemerintah UEA.

“Pertemuan dengan pemerintah UEA menghasilkan kerjasama migas di bidang hulu maupun hilir,” kata Sudirman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Delegasi Pemerintah UEA dikomandoi Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui, mengungkapkan perusahaan minyak nasional UEA Mubadala Petroleum berminat investasi pada sektor hulu dengan  mengoperasikan blok-blok migas di Indonesia.

"Sementara pada sisi hilir, pemerintah UEA menawarkan pasokan minyak mentah dan BBM dengan skema pembelian langsung antar BUMN tanpa perantara serta investasi untuk pembangunan kilang minyak," tambah Sudirman.

Kerjasama dengan negara-negara OPEC merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri, terutama kepentingan jangka panjang terkait pengamanan pasokan BBM secara langsung.

Selain melakukan pertemuan dengan pemerintah UEA, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan menteri-menteri dari negara Saudi Arabia, Kuwait, Irak, Iran, Angola, dan Uni Emirat Arab.

“Pertemuan-pertemuan tersebut mendapatkan hasil yang positif, yakni negara-negara tersebut menyatakan dukungan untuk membuka peluang berinvestasi di sektor migas,” tutup Sudirman. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya