Di China, Harga BBM Bisa Berubah Tiap 10 Hari Sekali

Harga bensin dan solar di China akan diturunkan ke sekitar 100 yuan per ton.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 08 Jun 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 11:15 WIB
Harga minyak dunia 2015
Harga minyak dunia 2015

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China kemungkinan akan memangkas harga bahan bakar minyak (BBM) domestik untuk jenis bensin dan solar akibat jatuhnya harga minyak dunia. Pengumuman dari regulator perekonomian tertinggi di China, National Development and Reform Commission, terkait persetujuan rencana pemangkasan harga BBM di China telah keluar dan pemangkasan tersebut diprediksi akan dirilis awal pekan ini.

Langkah yang dilakukan oleh National Development and Reform Commission tersebut mengacu pada mekanisme penentuan harga BBM China, nilai jualnya dapat berubah setiap 10 hari kerja. Perubahan tersebut akan dilakukan jika terjadi kenaikan atau penurunan yang substansial di pasar minyak global.

Melansir laman Xinhua, Senin (8/6/2015), harga minyak akan diturunkan ke sekitar 100 yuan per ton, mengacu pada sistem penentuan harga domestik. Jika pengajuan penurunan harga dikabulkan, itu akan menjadi pemangkasan harga pertama sejak Maret tahun ini.

Harga minyak pekan lalu tercatat jatuh lantaran kekhawatiran akan terjadinya kelebihan pasokan setelah organisasi negara-negara eksportir minyak yang tergabung dalam OPEC memutuskan untuk mempertahankan produksinya sebanyak 30 juta barel per hari selama enam bulan ke depan.

Pada Sabtu pekan lalu, harga minyak mentah jenis Brent naik ke sekitar US$ 63 per barel setelah jatuh selama tiga hari berturut-turut. Meski menguat, harganya masih lebih rendah dibandingkan harga US$ 65 per barel pada 2 Juni. Jika dibandingkan periode setahun sebelumnya, penurunan harga minyak hampir 50 persen. Pada Juni 2015 lalu, harga minyak dunia berada di kisaran US$ 100 per barel.

Harga minyak memang terus menunjukkan peningkatan sejak mencapai level terendahnya pada Januari 2015. Di awal tahun ini, harga minyak berada di level US$ 45 per barel sedangkan pada pertengahan 2014 harga minyak berada di level US$ 105 per barel.

Analis Oilchem.net, Li Yan mengatakan, kemungkinan turunnya harga minyak ke depan tak lagi diputuskan oleh sentimen OPEC, pertemuan The Fed, dan isu nuklir Iran. Harga minyak lebih ditentukan oleh faktor fundamental yaitu realisasi permintaan dan penawaran. (Sis/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya