Ambisi Komite Eksplorasi Nasional Temukan Cadangan Migas

Komite Eksplorasi Nasional ini membantu pemerintah untuk mendorong investasi di sektor tambang dan migas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jul 2015, 22:03 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 22:03 WIB
Semester I 2014 Realisasi Produksi Minyak Nasional 796,5 MBOPD
Sebagai industri yang padat modal dan berisiko tinggi, sektor hulu minyak dan gas bumi sangat membutuhkan iklim investasi yang mendukung.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Eksplorasi Nasional mengincar sumber 222,85 miliar barel setara minyak (barel oil equivalent/BOE) di Indonesia. Dengan eksplorasi diharapkan dapat membuktikan sumber minyak dan gas tersebut (migas).

Ketua Komite Eksplorasi Nasional Andang Bachtiar mengatakan, timnya akan mencari 75 persen cadangan migas baru dalam kurun waktu lima tahun. Hal ini menjadi terobosan untuk menambah cadangan migas Indonesia.

"Indonesia tidak pernah lebih 50 persen dalam 15 tahun. Mempercepat waktu eksplorasi," kata Andang, dalam sebuah diskusi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Andang menyatakan, cadangan migas Indonesia yang sudah terbukti hanya mencapai 3,4 miliar BOE. Sedangkan terduga mencapai 3,9 miliar barel dan yang sudah produksi mencapai 23,7 miliar BOE.

"Indonesia tidak kaya cadangan. Angkanya kecil 3,4 -3,9 miliar itu angka remaining cadangan 3,4 terbukti 3,9 miliar perkiraan. Untuk yang sudah terpakai sekitar 23,7 miliar," kata Andang.

Dengan tim yang beranggotakan 48 orang tersebut, akan mencari sumber migas baru yang diperkirakan mencapai 222,85 miliar. Andang menuturkan, hal tersebut memang tak semuanya bisa tereksplorasi karena berada di tempat yang sulit terjangkau.

"Komite cari yang ini 222,85 miliar barel oil. Itu dari perusahaan yang dikumpulkan yang penuh risiko seismiknya sudah ada. Angka ini wadahnya ini dihitung," tutur Andang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Andang meminta seluruh pihak terkait membantu timnya, sehingga cadangan migas Indonesia bertambah.

"Ini yang kami kerjakan bersama itu ada 222,85 miliar. Itu belum tentu ketemu semua risikonya tinggi," kata Andang.

Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk Komite Eksplorasi Nasional. Komite ini membantu pemerintah untuk mendorong investasi di sektor tambang. (Pew/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya